Hal senada disampaikan Wali Nagari atau Kepala Desa Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar) Padri Wanto yang menyebut korban meninggal akibat longsor tersebut ada 11 orang.
"Hingga malam ini pukul 23.44 WIB jumlah korban yang terdata meninggal dunia sebanyak 11 orang," kata Padri, Jumat dini hari (27/9), dikutip dari Antara.
Padri mengatakan kondisi medan yang tidak bisa diakses oleh kendaraan roda empat maupun roda dua menjadi kendala utama proses evakuasi para korban oleh masyarakat, relawan dan tim gabungan.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa longsor itu terjadi pada Kamis (26/9/2024) sore, di lubang bekas galian tambang lama di Nagari Sungai Abu.
Mengutip keterangan tertulis Kantor Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Padang, pihaknya menerima informasi mengenai peristiwa itu pada Jumat, (27/9) Pukul 14.10 WIB.
“Estimasi waktu kejadian, Kamis, 26 September 2024 pukul 17.00 WIB,” demikian tertulis dalam keterangan tersebut yang diterima Kompas.tv, Jumat (27/9).
Mengenai jumlah korban akibat peristiwa longsor tersebut, pihak Basarnas Padang belum mendapatkan informasi lebih lanjut.
Namun, berdasarkan laporan yang diterima oleh pihak Basarnas Padang, disebutkan bahwa ada sejumlah orang yang tertimbun.
Kasi Ops Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kelas A Padang, Hendri menyebut proses evakuasi terkendala cuaca, medan yang berat, dan jauhnya lokasi kejadian ke lokasi aman.
"Proses evakuasi membutuhkan waktu yang agak lama," ujarnya, Jumat.
Baca Juga: BNPB Sebut Proses Pencarian dan Evakuasi Korban Longsor di Solok Terkendala Kondisi Medan
Sumber : Kompas TV/Antara.
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.