JAKARTA, KOMPAS.TV – Petugas kepolisian yang melakukan patroli sempat menyelamatkan sejumlah remaja yang akan melakukan tawuran namun melarikan diri dan menyeberang di Kali Bekasi.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto, dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Kamis (26/9/2024) menjawab pertanyaan mengenai seperti apa Kompolnas melihat penanganan dari tim patroli kepolisian sehingga ada remaja yang lari dan menceburkan diri ke sungai.
“Justru dari keterangan saksi yang kami sempat interview, mereka ada yang ditolong oleh patroli. Bisa diselamatkan ketika dia tidak mampu untuk menyeberang,” tuturnya.
Menurutnya, di sekitar lokasi yang awalnya akan menjadi tempat tawuran, polisi menemukan sisa minuman keras.
Baca Juga: Seorang Pria Datangi RS Polri, Bawa Cincin untuk Identifikasi Jenazah di Kali Bekasi
“Setelah mereka lari itu ditemukan sisa miras yang mereka konsumsi, dan dari keterangan mereka sendiri menyampaikan bahwa mereka mengonsumsi miras,” ucapnya.
“Itulah salah satu faktor yang menyebabkan orang-orang yang mengimsumsi miras ini kemudian ada yang parno ya, artinya takut berlebihan atau berani berlebihan, melawan petugas, atau kemudian baru dengar patroli datang saja langsung kabur.”
Saat ditanya mengenai informasi tentang adanya remaja yang mengonsumsi miras, ia mengatakan hal itu diketahui dari keterangan para saksi.
“Pertama, tentu berangkat dari keterangan para saksi, ini sudah, dan ketika kami interview pun menyatakan demikian. Ini nanti akan dikonfirmasi ketika hasil autopsi itu selesai.”
“Ketika nanti hasil autopsi tentunya juga berikut isi perut, isi lambung. Di situlah kalau dia mengonsumsi minuman keras tentunya masih bisa terdeteksi kecuali kalau sudah bercampur dengan lumpur dan air,” bebernya.
Benny juga menjelaskan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Direktorat Profesi dan Pengamanan (Ditpropam) Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya, tidak ditemukan pelanggaran SOP oleh para petugas yang melaksanakan patroli.
“Pertama, mereka sudah diperiksa oleh Ditpropam Polda Metro Jaya soal SOP tadi, dan kesimpulan dari pemeriksaan itu tidak ditemukan pelanggaran SOP.”
“Untuk meyakinkan itu, kami coba menanyakan langsung pada petugas patroli, termasuk pada saksi, termasuk pada para tersangka, itu terkonfirmasi bahwa tidak ada pelanggaran SOP,” tegasnya.
Dalam dialog itu, Benny juga menuturkan bahwa berdasarkan pemeriksaan terhadap para saksi dan tersangka, sejumlah remaja memang berencana melakukan tawuran di sekitar penemuan tujuh jenazah di Kali Bekasi.
“Masalah pembuktian tawuran, dari hasil pemeriksaan saksi, hasil pemeriksaan tersangka tiga orang yang bawa senjata tajam, memang mereka merencanakan untuk tawuran,” ucapnya.
“Jadi mereka ada istilah mengundang pesta, mengundang ulang tahun dan sebagainya, itu hanya istilah yang digunakan di antara mereka yang artinya adalah kegiatan tawuran.”
Berdasarkan pemeriksaan dan kesaksian mereka pada pihak kepolisian, kata Benny, memang terkonfirmasi mereka merencanakan tawuran.
“Di samping itu Polres Bekasi sudah mempunyai data kelompok-kelompok yang aktif melakukan tawuran, kemudian lokasinya di mana, dalam arti asal-usul dari mereka itu dari mana. Ini semua sudah dipetakan sehingga nantinya polisi bisa melakukan langkah-langkah pencegahan.”
“Pengungkapan kasus ini pun itu dari hasil patroli siber. Ditemukan komunikasi mereka yang mengundang untuk mengajak tawuran. Setelah menemukan hasil patroli siber itulah maka patroli presisi datang,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan tujuh jasad pria ditemukan di Kali Bekasi, belakang perumahan Pondok Gede Permai, Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (24/9/2024) pagi.
Tujuh jenazah itu diduga merupakan bagian dari sekelompok remaja yang sebelumnya dibubarkan oleh Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Bekasi Kota, Sabtu (23/9/2024) dini hari.
Baca Juga: Cerita Remaja yang Selamat saat Tercebur di Kali Bekasi: Baju Ditarik, Ada yang Enggak Bisa Berenang
Dua jenazah telah diidentifikasi, yakni atas nama Ahmad Davi (16) dan Muhammad Rizky (19). Keduanya telah dikembalikan ke keluarga lalu dikebumikan.
Polisi juga telah menetapkan tiga remaja sebagai tersangka terkait penemuan tujuh jasad remaja tersebut. Mereka membawa senjata tajam saat tim Patroli Perintis Presisi menggerebek warung berisi sekitar 60 remaja yang hendak tawuran.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.