PADANG PARIAMAN, KOMPAS.TV - Tersangka IS membeli gorengan dari korban NKS sebelum melakukan pemerkosaan dan pembunuhan.
Hal tersebut disampaikan Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Pol Suharyono dalam jumpa pers kasus pemerkosaan dan pembunuhan gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Jumat (20/9/2024).
Menurut polisi, kejadian berawal saat korban melakukan rutinitasnya menjajakan gorengan pada Jumat, 6 September 2024 mulai pukul 16.00 WIB.
Kemudian pada sekira pukul 17.00 WIB, empat pemuda yang sedang duduk di warung, melihat korban NKS dari kejauhan dan hendak membeli gorengan.
Baca Juga: Polisi Masih Dalami Keterlibatan Pihak Lain dalam Kasus Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan
Di antara para pemuda tersebut, terdapat tersangka IS yang saat ini sudah diamankan pihak kepolisian.
Suharyono menyebut proses keempat pemuda membeli gorengan dari korban berlangsung sampai pukul 17.10 WIB.
Sore itu, hujan turun dengan lebat. Setelah membeli gorengan korban, terbesit keinginan tersangka IS untuk memperkosa korban.
Pada pukul 18.25 WIB, tersangka melihat korban di Pasar Gelombang saat sedang berjalan menuju rumahnya.
Tersangka yang berpisah dari kelompoknya kemudian mengikuti korban. Sekira jam 18.30 WIB, IS mengadang korban dan menyekapnya.
IS sudah menyiapkan tali rafia merah untuk mengikat korban, agar memudahkan niatnya memperkosa NKS.
"Awal korban disekap, IS tidak merencanakan untuk membunuhnya, hanya untuk memperkosanya," ungkap Suharyono, dikutip dari Tribun Padang.
Namun karena korban melakukan perlawanan, IS kemudian menyekap korban selama 6 menit hingga tak sadarkan diri.
Baca Juga: Berhasil Ditangkap! Ini Aksi Warga Kepung Tempat Persembunyian Pembunuh Gadis Penjual Gorengan
Saat tak sadarkan diri itulah, IS memperkosa korban. Setelah melakukan tindakan bejatnya, IS langsung mengubur korban pada pukul 19.30 WIB.
Pada jam 20.00 WIB, tersangka pulang ke rumah dan mengganti pakainnya yang sudah kotor dan basah kuyup karena hujan.
Setengah jam setelahnya, tersangka kembali lagi ke warung tempat terakhir ia bertemu korban.
"Jadi tersangka ini sehabis melakukan penyekapan dan pemerkosaan, tersangka langsung menguburkan korban," ungkap Suharyono.
"Semua rentetan itu, sesuai keterangan tersangka dipastikan kejadian mulai pemerkosaan sampai pemakaman berlangsung di hari yang sama," imbuhnya.
Suharyono juga meyakini korban NKS sudah tidak bernyawa saat dikubur oleh IS.
"Dari tim forensik disampaikan bahwa tidak ada bukti tenggorokan kotor atau udara masuk di paru-paru korban," ujarnya.
Baca Juga: Polisi Sebut Tersangka IS Akui Bunuh dan Perkosa Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman
"Kuat dugaan sudah meninggal, tapi akan kami sampaikan lebih lengkapnya melalui hasil autopsi," tambahnya.
Seperti diberitakan Kompas.tv, NKS biasanya berjualan gorengan di sekitar rumahnya setiap sore, mulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.
Namun, pada Jumat, 6 September 2024, korban tidak kunjung pulang. Keluarga kemudian melaporkan hal tersebut ke polisi.
Setelah dilakukan pencarian, jasad NKS ditemukan terkubur di kawasan Kayu Tanam, Padang Pariaman pada Minggu, 8 September 2024.
Tersangka IS akhirnya berhasil ditangkap pada Kamis, 19 September 2024. IS ditangkap saat tengah bersembunyi di atas loteng rumah kosong milik warga di Padang Kabau, Kayu Tanam.
Usai ditangkap, menurut polisi, IS mengaku melakukan pemerkosaan dan membunuh korban NKS yang berusia 18 tahun.
Baca Juga: Fakta-Fakta Penangkapan Tersangka Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan: Kronologi hingga Motif
Sumber : Tribun Padang
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.