Haryo mengungkapkan, dari ponsel milik tersangka IS, penyidik menemukan video-video dewasa.
"Di handphone IS yang kami sita ada dokumentasi video-video dewasa. Itu sebagai bentuk tersangka mengeksplorasi nafsu," ujarnya.
Selama proses penyelidikan pihaknya juga melakukan pemeriksaan secara psikologis dan terungkap motif tindakan keji yang dilakukan oleh tersangka IS dan mengajak ketiga temannya, yakni karena menonton video dewasa.
"Salah satu penyebab utama secara psikologi, motif peristiwa tindak pidana ini adalah yang bersangkutan mengobral nafsu birahi dengan mengumpulkan film-film biru," katanya.
Pelaku IS bahkan mendatangi rumah korban di malam harinya untuk ikut takziah dan membacakan Surat Yasin di rumah almarhumah AA.
Baca Juga: Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Tabrak 3 Kendaraan di Palembang
"Benar usai peristiwa pembunuhan tersebut, tanpa dosa salah satu pelaku ini, IS, datang ikut yasinan di malam pertama," ungkap Kombes Pol Harryo Sugihartono, Rabu (4/9/2024).
Menurut Harryo, IS juga sempat bercerita kepada teman-temanya di pagelaran kuda lumping bahwa dirinya telah berhubungan badan dengan korban AA.
"Jadi setelah korban meninggal dunia, pelaku ini kembali ke kuda lumping dan bercerita dirinya sudah melakukan hubungan suami istri dengan korban," katanya.
Sumber : tribunsumsel.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.