GILI TRAWANGAN, KOMPAS.TV – Pencemaran kembali membayangi perairan Gili Trawangan di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), baru-baru ini.
Pencemaran itu diduga terjadi di pantai dekat area Pelabuhan Gili Trawangan di bagian timur pulau.
Sebuah pipa kecil yang mencuat di bebatuan pantai tampak mengalirkan air tak berwarna, namun cukup berbau menyengat.
Kompas.tv pertama kali mendapati pipa itu mengeluarkan air diduga limbah sekira pertengahan Juli lalu. Saat itu, air yang keluar tampak jernih, namun menguarkan aroma menyengat.
Kompas.tv lalu mencoba mengonfirmasi kepada Kepala Dusun Gili Trawangan Muhammad Husni.
“Betul, itu limbah IPAL,” sahut Husni dalam pesan tertulis kepada Kompas.tv saat itu.
Baca Juga: Tim KPK Sidak ke Gili Trawangan, Ada Apa?
IPAL yang dimaksud Husni merujuk pada Instalasi Pengolahan Air Limbah yang dibangun oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebelum pandemi Covid-19.
Pada 2020, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah NTB menyerahkan pengelolaan IPAL di Gili Trawangan kepada pemerintah setempat, yakni Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Lombok Utara.
Air diduga limbah ini tidak selalu tampak mengalir keluar. Namun, saat mengalir keluar, aroma yang menguar tercium kuat menyengat.
Husni menyebut aliran air yang mengalir dari pipa itu merupakan air limbah pembuangan kamar mandi dan toilet warga dari fasilitas IPAL Gili Trawangan.
Lebih lanjut Husni mengatakan, dirinya sudah kerap melaporkan kebocoran pipa itu kepada dinas terkait. Namun, laporannya tak menuai respons.
“Saya sudah sering laporkan ke LH (Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Utara), cuma tidak ada tindak lanjut,” akunya.
Kompas.tv juga sempat melaporkan hal ini kepada sejumlah pihak terkait saat itu, dan pipa yang sebelumnya terbuka itu lalu ditutup di bagian ujung hingga aliran air diduga limbah tak lagi mengalir.
Namun, beberapa hari belakangan, pipa itu kembali mengalirkan air diduga limbah dari sela tutup pipa bagian ujung.
Baca Juga: Warga Gili Trawangan Serempak Gunakan Air Tanah Imbas Krisis Air Bersih, Ahli: Awas Tercemar Bakteri
Pada Senin (2/9/2024), pipa itu kembali mengeluarkan air tak berwarna dengan aroma menyengat. Bahkan, aliran air itu juga tampak berbusa.
Menurut Husni, aliran air diduga limbah di pantai itu disebabkan oleh fasilitas IPAL di Gili Trawangan yang overload atau kelebihan muatan.
“Overload karena mesin pendorongnya mati,” ujarnya dalam pesan tertulis kepada Kompas.tv, Selasa (3/9).
Kompas.tv sendiri sudah mencoba mengonfirmasi hal ini kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Utara.
Namun, pesan maupun panggilan yang dilayangkan Kompas.tv sejak Senin lalu itu belum menuai respons.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.