"Pada saat nanti pelaksanaannya pasti ada dampaknya," ucapnya.
Yulianus pun belum bisa memberikan komentar lebih lanjut mengenai rencana penutupan secara reguler Taman Nasional Komodo.
Sementara itu, Plt. Direktur Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Frans Teguh mendukung rencana itu. Ia menyebut analisis daya dukung dan daya tampung menjadi landasan kebijakan tersebut.
"Penutupan sementara umumnya biasa dilakukan di beberapa kawasan taman nasional. Kawasan konservasi perlu tetap menjaga, merawat sumber daya yang dimiliki agar tidak rusak atau punah," kata Frans di Labuan Bajo, Rabu (17/7/2024).
Menurutnya, proses pemulihan dan regenerasi tetap diperlukan agar ekosistem lingkungan tetap terjaga dengan keseimbangan alami.
Penutupan sementara kawasan TN Komodo, ini merupakan sebagai bagian dari strategi dan teknik manajemen pengunjung.
"Pengaturan agenda atau jadwal itinerary juga dapat dialihkan ke destinasi lain, sambil menunggu jadwal pembukaan," ujarnya.
Karena itu, tambah dia, para operator dan tour guide perlu mengkomunikasikan secara tepat kepada calon pengunjung atau wisatawan terkait kebijakan itu.
"Saat ini adalah penutupan sementara bisa 1 hari seminggu, atau 1 hari dua minggu tergantung kebijakan dan pertimbangan konservasi oleh pengelola taman nasional," imbuhnya.
Baca Juga: Kapal Wisata Labuan Bajo Menuju Pulau Komodo Terbakar, 2 Orang Terluka dan 31 Lainnya Selamat
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.