Terduga pelaku meminta JT berdiri dengan sikap sempurna dan menaruh kedua tangan di balik punggung.
"Adik saya diminta berdiri lalu minta taruh tangan di belakang, lalu dia pukul kita berdua dari perut berulang kali," kata JS.
"Adik saya sampai terjatuh lalu pelaku pakai lutut serang bagian muka adik saya," tambahnya.
Setelah dianiaya hingga babak belur, JS menuturkan, JT berhasil kabur. Setelahnya, terduga pelaku meminta temannya memanggil CK.
Terduga pelaku marah JT melarikan diri. Ia pun meminta temannya mencari JT.
"Saat CK datang dia langsung dipukul dan ditendang berulang kali sampai terbentur di tembok, CK juga diinjak dari kepala," kata JS.
Kata JS, terduga pelaku mengancamnya dan CK akan menganiaya mereka sampai pagi jika JT tidak ditemukan.
Setelah kejadian tersebut, JS mengaku pulang dengan kondisi sempoyongan bersama CK.
Sedangkan JT melaporkan perbuatan anggota polisi tersebut kepada ayahnya.
Terduga pelaku dan ketiga korban diketahui bertetangga. Ayah kandung JS, David Sahetapy mengaku telah melaporkan penganiayaan tersebut ke poisi.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Maluku enggan menanggapi dugaan penganiayaan itu.
Kabid Humas Polda Maluku sebatas mengatakan akan mengonfirmasi kejadian ini ke Polres Buru Selatan terlebih dulu.
Baca Juga: Polisi Gelar Operasi Patuh Jaya di Jakarta dan Sekitarnya, Ini Lokasi dan Target Pelanggar
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.