Kompas TV regional sumatra

Kompolnas Sebut Penyebab Kematian Afif Maulana Sudah Dijelaskan kepada Keluarga, Sempat Ada Debat

Kompas.tv - 4 Juli 2024, 15:07 WIB
kompolnas-sebut-penyebab-kematian-afif-maulana-sudah-dijelaskan-kepada-keluarga-sempat-ada-debat
Afrinaldi (36, kanan) dan Anggun (32) berfoto dengan potret almarhum putra sulung mereka yang masih duduk di bangku SMP, AM (13), di Kantor LBH Padang, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis (20/6/2024). (Sumber: Dok. LBH Padang via Tribunnews)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto mengatakan ahli forensik sudah menjelaskan penyebab kematian Afif Maulana (13), bocah di Padang, Sumatera Barat (Sumbar) yang tewas diduga disiksa polisi.

Benny mengatakan penjelaskan itu disampaikan dalam gelar perkara terbuka yang dihadiri oleh berbagai pihak, seperti Kompolnas, Kementerian PPPA, KPAI, Komnas HAM, Ombudsman, LBH Sumbar, keluarga korban, ahli forensik yang melakukan autopsi, saksi, dan dua polisi yang menangkap saksi.

Dia mengatakan dalam gelar perkara, ahli forensik yang mengautopsi jenazah Afif telah menjelaskan penyebab kematian, berikut lebam yang ada pada tubuh korban.

Baca Juga: Keluarga Minta Ekshumasi Jenazah Afif Maulana, Begini Respons Kapolda Sumbar

“Ahli forensik juga sudah menjelaskan apa itu lebam mayat, kaku mayat, memar, dan penyebab kematian AM,” ucap Benny, Rabu (3/7/2024).

Ia bilang, sempat terjadi diskusi dan perdebatan antara LBH Padang dan ahli forensik, serta antara saksi, LBH Padang, dan keluarga Afif. Namun, ia tak menjelaskan detail perdebatan yang terjadi.

Gelar perkara terbuka itu, menurutnya, merupakan bentuk transparansi yang dilakukan oleh Polda Sumbar kepada publik, termasuk kepada keluarga korban.

Polda Sumbar juga sudah memberikan nomor kontak agar pihak keluarga dapat memberikan informasi tambahan, saksi, dan bukti terkait kematian Afif.

Oleh karenanya, Benny menyebut kasus ini tidak terkendala komunikasi.

“Kapolda juga sudah membuat posko pengaduan (hotline) agar masyarakat kalau punya info bisa disampaikan,” katanya, seperti dikutip dari Kompas.com.

Ia mengatakan seluruh informasi yang terkumpul akan ditindaklanjuti oleh Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono.

Lebih lanjut, Benny juga menyinggung soal penghentian penyelidikan. Ia menjelaskan, dibutuhkan gelar perkara dan penerbitan Surat Perintah Penghentian Penyelidikan untuk menghentikan penyelidikan tersebut.

“Mungkin hal ini berkaitan dengan pernyataan Kapolda yang ditafsirkan bahwa penyelidikan kasus tersebut sudah ditutup,” tutupnya.

Kasus ini bermula dari penemuan jasad siswa SMP berusia 13 tahun, Afif Maulana, di bawah jembatan Batang Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu siang, 9 Juni 2024.

Direktur LBH Padang Indira Suryani mengatakan Afif diduga menjadi korban penganiayaan atau penyiksaan anggota polisi.

Baca Juga: Kapolda Sumbar Sebut Afif Maulana Pelaku Tawuran: Handphone-nya Sudah Saya Buka

Sementara Kapolda Sumbar Irjen Suharyono menyebut, berdasarkan hasil autopsi, siswa SMP tersebut meninggal dunia akibat tulang iga patah lalu menusuk paru-paru setelah melompat dari jembatan.

"Penyebab kematiannya adalah karena patah tulang iga dan merobek paru-paru itu," kata Suharyono di Padang, Minggu (30/6/2024).

Ia mengatakan terdapat patah tulang iga belakang bagian kiri sebanyak 6 ruas yang kemudian menusuk paru-paru sehingga korban tewas.

Suharyono menambahkan, berdasarkan hasil visum luar, memang ada lecet-lecet dan luka memar pada tubuh korban.

Namun, menurut ahli forensik, kata dia, lebam tersebut muncul karena jenazah Afif ditemukan setelah sekitar 9 jam.

Baca Juga: Demi Transparansi, Kapolri Minta Pihak Luar Dilibatkan dalam Autopsi Ulang Afif Maulana

"Keterangan dokter forensik itu lebam mayat akibat telah meninggal beberapa jam sebelumnya," ungkapnya, dikutip dari Kompas.com.

Suharyono berkata, Afif diduga ikut tawuran dan kabur saat dibubarkan tim Sabhara Polda Sumbar lalu melompat dari jembatan.

Dugaan tersebut, kata dia, disampaikan saksi kunci berinisial A yang berboncengan sepeda motor dengan korban saat kejadian pada Minggu, 9 Juni 2024.


 




Sumber : Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x