“BPOM juga mengambil sampel vaksin-vaksin yang diberikan kepada almarhum Bayi MKA. Sampel ini untuk dilakukan uji kualitas. Jadi, sedang dilakukan uji kualitas,” tegasnya.
Kronologi Bayi di Sukabumi Meninggal Pascaimunisasi
Ketua Komite Daerah (Komda) KIPI Jawa Barat, Kusnandi Rusmil menyebut, hasil investigasi yang dilakukan pihaknya bersama Dinas Kesehatan Kota Sukabumi menyampaikan bayi tersebut lahir dengan bantuan bidan dan sudah mendapatkan vitamin K juga vaksin hepatitis B.
Namun, setelah lahir, bayi yang berusia 2 bulan 28 hari ini tidak pernah dibawa ke Puskesmas.
Bayi tersebut baru kembali dibawa oleh orangtuanya saat ke Posyandu untuk mendapatkan imunisasi.
Menurut penjelasannya, saat itu bayi tersebut diberikan imunisasi ganda, yaitu pemberian vaksin lebih dari satu jenis vaksin dalam sekali kunjungan.
Pemberian imunisasi dengan 4 jenis vaksin, yakni BCG, DPT-HB-Hib, Polio, Rotavirus untuk melengkapi status imunisasinya dan mengejar imunisasi yang belum didapatkan.
Setelah menerima imunisasi, kondisi bayi itu normal, namun tak berapa lama menunjukkan gejala tubuh yang melemah.
Melihat kondisi sang anak yang tidak normal tersebut, orangtua bayi pun langsung menghubungi Puskesmas.
“Pertolongan pertama diberikan karena petugas imunisasi langsung datang ke rumah almarhum dan membawa ke rumah sakit untuk memberikan pertolongan lanjutan,” kata Kusnandi Minggu (30/6).
Namun, sayangnya ketika sampai di rumah sakit, nyawa bayi MKA tidak terselamatkan.
Di sisi lain, Kusnandi menyebut, terdapat 18 anak yang menjalani imuniasi bersama bayi MKA di Posyandu saat itu.
Di mana 3 anak di antaranya mendapatkan 4 jenis vaksin sama seperti bayi MKA, dan hingga kini ketiga anak tersebut dalam kondisi sehat.
Baca Juga: Bayi Meninggal Usai Imunisasi, Dinkes Sukabumi: Diduga Masuk Kategori KIPI Serius
Sumber : Kompas TV/Laman Kemenkes.
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.