Kompas TV regional sumatra

Anak 13 Tahun Meninggal Dunia Diduga Disikaa Polisi, Polresta Padang Masih Lakukan Penyelidikan

Kompas.tv - 22 Juni 2024, 12:46 WIB
anak-13-tahun-meninggal-dunia-diduga-disikaa-polisi-polresta-padang-masih-lakukan-penyelidikan
Ilustrasi penyiksaan anak. (Sumber: Shutterstock Via Kompas.com)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Iman Firdaus

PADANG, KOMPAS.TV - Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Padang Komisaris Dedy Adriansyah Putra mengatakan, kasus kematian tidak wajar yang dialami AM (13) masih dalam penyelidikan polisi. 

Para petugas pun sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan otopsi jenazah. Sembari menunggu hasil otopsi, kata Dedy, petugas juga memeriksa para saksi seperti masyarakat sekitar lokasi dan keluarga korban.

Selain itu, 30 anggota Sabhara Polda Sumbar yang berpatroli malam itu, serta petugas piket di Polsek Kuranji, turut pula diperiksa.

“Anggota (polisi) yang bertugas saat itu juga kami mintai keterangan (Kamis, 20/6/2024) malam tadi dan baru selesai (Jumat) pukul 04.00,” ujar Dedy dikutip dari Kompas.id, Jumat (21/6/2024).

Hingga saat ini, menurut Dedy, belum ada yang menjadi tersangka dalam kasus ini. 

Dedy menyebut, pihaknya belum bisa menyimpulkan siapa pelaku atau hal yang menyebabkan almarhum AM mengalami luka-luka lebam hingga meninggal.

“Kami masih melakukan penyelidikan. Benang merahnya akan terlihat setelah semua keterangan saksi terkumpul, nanti kami sampaikan," lanjutnya.

"Kami belum bisa menyimpulkan siapa pelakunya. Dugaan harus kami buktikan, bicara hukum harus berdasarkan fakta, tidak hanya berdasarkan pendapat,” kata dia lagi.

Dedy mengakui memang ditemukan sejumlah luka lebam di badan korban. Akan tetapi, penyebabnya harus dipastikan melalui otopsi karena segala kemungkinan bisa terjadi. 

Apalagi, posisi korban ditemukan di bawah jembatan yang mempunyai ketinggian 25 meter.

“Kami cuma tunggu hasil autopsi dan pemeriksaan para saksi. Setelah semua saksi diperiksa, akan kami ungkap ke publik,” ujarnya.

Terkait dugaan penyiksaan terhadap anak-anak dan pemuda yang sempat diperiksa karena hendak tawuran, Dedy menyebut informasi itu masih harus ditelusuri kebenarannya.

Baca Juga: Kronologi Bocah di Padang Tewas Diduga Disiksa Polisi, 6 Tulang Rusuk Patah dan Paru-Paru Robek

Diberitakan sebelumnya, seorang anak berinisial AM (13) ditemukan meninggal dunia dengan luka lebam di Sungai Kuranji, dekat jembatan di Jalan Bypass, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Minggu (9/6/2024) siang sekitar pukul 11.55 WIB.

Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang Indira Suryani mengatakan bahwa AM diduga menjadi korban penganiayaan atau penyiksaan anggota polisi.

Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan LBH Padang, AM bersama rekannya ditangkap oleh anggota Sabhara Polda Sumbar yang melakukan patroli pada Sabtu (8/6) malam hingga Minggu dini hari. Mereka dituduh hendak melakukan tawuran. 

“Keterangan saksi, AM sempat dikerumuni polisi, sempat melihat juga pemukulan terhadap AM. Setelah itu, saksi tidak tahu lagi karena mereka juga dipukuli dan diangkut ke polsek setempat dan mendapat penyiksaan,” ujar Indira, Jumat (21/6/2024).

Berdasarkan keterangan para saksi, korban dan rekannya yang berinisial A, yang juga menjadi korban penyiksaan, berboncengan di sekitar jembatan pada Minggu (9/6) pukul 04.00.

Tiba-tiba, beberapa orang yang diduga merupakan anggota Sabhara Polda Sumbar mendatangi keduanya. Orang tersebut menggunakan motor dinas berjenis KLX.

Orang yang diduga anggota polisi itu menendang motor AM dan A hingga korban jatuh dan terpelanting ke kiri jalan. A lantas ditangkap dan dibawa ke Polsek Kuranji.

Itulah terakhir kali A berjumpa dengan AM. Ia melihat AM dikelilingi anggota Polda Sumbar yang memegang rotan.

Indira menduga, anak-anak dan pemuda yang ditangkap disiksa agar mengaku hendak melakukan tawuran. 

Mereka dipukul menggunakan rotan, ditendang, disetrum, hingga disundut rokok. Bahkan, ada yang mengaku diminta menelan ludah polisi dan ciuman sesama jenis. 

Baca Juga: Kadiv Propam Siap Pecat Anggota Polisi yang Terbukti Beking Judi Online: Ancamannya Adalah PTDH


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x