BANGLI, KOMPAS.TV - Terletak di jantung Pulau Dewata, Kabupaten Bangli tidak hanya mempesona mata. Akan tetapi juga menyentuh jiwa.
Dengan sejuta kekayaan alam dan warisan budaya, Bangli menjadi salah satu tujuan wisatawan. Di Antara lereng-lereng hijau yang membelai, tersaji keindahan alam yang menakjubkan.
Dengan sumber mata air yang membentuk air terjun yang indah, danau yang tenang, serta hutan yang membelai sejuk, Bangli mengajarkan tentang ketenangan dan keanggunan.
Tidak hanya alam, di balik setiap sudutnya, terdapat warisan budaya yang kaya. Sehingga menjadikan Bangli sebuah penjaga tradisi Bali yang autentik.
Di Desa Tiga, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, seorang bocah bernama Ngurah tengah bercengkrama bersama seorang anggota Kodim 1626 Bangli.
Liburan sekolah kali ini terasa berbeda bagi Ngurah, sebab teman-temannya tengah berangkat karyawisata, sementara ia harus tinggal di rumah karena keterbatasan biaya.
Hari-harinya dihabiskan dengan membantu orang tuanya di ladang, meskipun dalam hatinya tersimpan rasa iri melihat teman-temannya berpetualang.
Namun, suatu pagi, saat Ngurah sedang berjalan-jalan di sekitar desa, matanya berbinar-binar melihat pemandangan yang tak biasa.
Tentara berseragam dari Kodim 1626 Bangli sedang sibuk membangun infrastruktur dalam program Tentara Manunggal Membangun Desa ke-120 atau TMMD ke-120.
Ngurah terpesona melihat tentara-tentara tersebut bekerja dengan semangat dan disiplin. Ia berdiri di tepi jalan, memperhatikan setiap gerak-gerik mereka, dan membayangkan dirinya suatu hari menjadi seorang tentara yang gagah berani.
Tentara-tentara itu menggali parit, memasang pipa, dan membangun jalan dengan cekatan. Ngurah bahkan sempat diajak oleh seorang tentara untuk membantu membawa air minum. Hal itu membuat hatinya melambung tinggi.
Ngurah merasa menemukan inspirasi baru dalam hidupnya, melihat bahwa walaupun ia tidak bisa mengikuti karyawisata, masih banyak hal luar biasa yang bisa ia pelajari dan saksikan di desanya sendiri.
Semangat Gotong Royong Masyarakat dan Kodim 1626/Bangli
TMMD ke-120 kini telah selesai dilaksanakan di berbagai Kodim yang tersebar di seluruh Indonesia.
Program TMMD adalah program kolaboratif TNI, khususnya TNI Angkatan Darat bersama dengan pemerintah daerah dan berbagai unsur masyarakat yang berfokus pada percepatan pembangunan di daerah.
Khususnya di Kodim 1626 Bangli yang kini tengah saya kunjungi dalam rangka TMMD reguler ke-120.
"Kolaborasi ini sudah terjalin cukup lama. Dan manfaat dari kegiatan ini sangat besar sekali. Kolaborasi dengan masyarakat sangat besar sekali, hampir setiap hari masyarakat terlibat dari pagi sampai malam, dibagi sesuai dengan kebutuhan," jelas Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, Selasa (11/6/2024).
"Dan tentu saja TMMD ini saya harapkan akan menghidupkan kembali semangat gotong royong di masyarakat.”
Kisah sebelumnya, saya dengar dari bocah berumur 6 tahun yang sedang menikmati waktunya bersama anggota Kodim 1626 Bangli.
Sejujurnya pemandangan ini sudah biasa bagi saya, mengingat bagaimana setiap Kodim yang saya datangi selalu memiliki hubungan unik dengan masyarakat di sekitar mereka bertugas.
Karena sudah sewajarnya, jajaran Kodim menjadi mata dan telinga TNI yang akan selalu siap mendengar keluh kesah masyarakat.
Akan tetapi, ada yang berbeda. Ngurah terlihat percaya diri dan nyaman bercengkrama dengan para anggota TNI.
Dan tidak jarang, kerap bergurau dan menunjukkan berbagai keahliannya kepada mereka–yang bahkan mungkin ia tidak kenal namanya.
Selama beberapa minggu berikutnya, Ngurah semakin sering mengunjungi lokasi pembangunan TMMD 120 yang dilaksanakan oleh Kodim 1626 Bangli.
Ia menjadi saksi mata bagaimana program tersebut tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga menguatkan ikatan sosial di desanya.
Program TMMD 120 ini mencakup berbagai kegiatan pembangunan seperti pembuatan jalan desa, renovasi pura, renovasi rumah tidak layak huni dan penyediaan sarana air bersih.
Pembuatan jalan desa, bisa dibilang menjadi suatu proyek terbesar dari berbagai sasaran yang dikerjakan oleh Kodim 1626 Bangli.
Proyek ini akan dengan sangat drastis mengubah kehidupan masyarakat Desa Tiga. Karena jalan yang sebelumnya berupa jalan setapak yang dikelilingi oleh rimbunnya hutan Bangli, kini telah berhasil menyambung dua desa dan mempersingkat jarak tempuh antarkeduanya, sehingga mempermudah akses dan perekonomian masyarakat.
Setiap hari, tentara-tentara itu bekerja tanpa kenal lelah, dibantu oleh warga desa yang dengan sukarela ikut berpartisipasi.
Selain pembangunan fisik, TMMD 120 juga menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial seperti pengobatan gratis, penyuluhan kesehatan, dan pelatihan keterampilan.
Berkat program ini, Desa Tiga yang sebelumnya terpencil, kini mulai terlihat berubah signifikan.
Akses jalan yang lebih baik memudahkan warga untuk beraktivitas, dan fasilitas umum yang diperbarui, meningkatkan kualitas hidup mereka.
Bagi Ngurah, ini adalah pengalaman yang tak terlupakan. Ia tidak hanya belajar tentang pentingnya kerja keras dan gotong royong, tetapi juga mendapatkan teman-teman baru yang selalu menyemangatinya.
Ngurah kini memiliki cita-cita baru dalam hidupnya: suatu hari nanti, ia ingin menjadi seorang tentara yang bisa memberikan perubahan positif bagi desanya, seperti yang telah ia saksikan dalam program TMMD 120 ini.
Program tersebut bukan hanya membangun infrastruktur desa, tetapi juga membangun mimpi dan harapan dalam diri seorang bocah kecil dari Desa Tiga.
Penulis: Muhammad Agriawan Ansali
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.