"Kami merasakan adanya tindakan represif terhadap aktivitas publik ini," ujar Mardika yang menjadi pembicara saat diskusi masih berlangsung.
Di kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Pro Demokrasi (ProDem) 98 Bali, Roberto Hutabarat menyatakan kekecewaannya atas terjadinya tindakan intimidasi dari kelompok ormas yang mengatasnamakan masyarakat Bali.
Menurutnya, tindakan represif dari kelompok ormas terhadap penyelenggaraan kegiatan publik melalui acara Forum Air untuk Rakyat mengindikasikan adanya tekanan dari aparatur pemerintah dan pihak keamanan yang antikritik.
"Kami sebagai fasilitator kegiatan berupaya menjamin penyelenggaraan acara Forum Air untuk Rakyat ini,” ujar Roberto, yang juga sebagai panitia lokal acara Forum Air untuk Rakyat di Bali.
Baca Juga: [FULL] Jokowi Sambut Tamu Negara Hingga Puan Maharani di Opening Ceremony WWF ke-10 Bali
Terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Bali, Komisaris Besar Jansen Avitus Panjaitan menyatakan, tidak ada larangan untuk pelaksanaan diskusi dan unjuk rasa selama berlangsungnya agenda internasional di Bali.
Kegiatan itu bisa berlangsung asalkan dilaksanakan dengan tertib dan tidak mengganggu keamanan serta ketertiban masyarakat.
Selain itu, pelaksananya sudah memberi tahu pihak kepolisian tentang agenda dan pelaksanaan kegiatan itu terlebih dahulu.
Adapun acara Forum Air untuk Rakyat ini mengangkat tema "Membangun Solidaritas Melalui Gerakan Keadilan Air".
Acara itu diikuti peserta dari Indonesia dan kalangan internasional.
Dalam diskusi serangkaian kegiatan Forum Air untuk Rakyat, Senin (20/5/2024), sejumlah peserta yang mengikuti secara daring dan luring menyampaikan pentingnya akses air yang adil bagi masyarakat.
Baca Juga: Kala Elon Musk Buat Jokowi Tertawa saat Beri Sambutan di World Water Forum ke-10 di Bali
Secara daring, Direktur Utama Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bali Women Crisis Center (WCC), Ni Nengah Budawati menyampaikan, akses air yang adil berkorelasi dengan pemenuhan hak perempuan dan anak.
Ketua Badan Eksekutif Nasional Solidaritas Perempuan, Armayanti Sanusi menyatakan, pemenuhan hak air yang berkeadilan juga bentuk penghormatan atas hak perempuan.
Air merupakan hal fundamental yang berdampak terhadap seluruh kehidupan masyarakat, termasuk kaum perempuan.
Ditemui di lokasi acara diskusi di Kota Denpasar, Armayanti juga mengungkapkan kekecewaannya akan adanya tekanan dan intimidasi dalam pelaksanaan acara Forum Air untuk Rakyat tersebut.
Sumber : Kompas TV/Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.