Beberapa pemuda lain yang juga berambut cepak kemudian mendorong peti jenazah korban keluar dari rumah sakit.
Perempuan paruh baya yang memegang nampan tersebut kemudian meletakkan bunga di depan peti jenazah.
Selanjutnya sejumlah pemuda berambut cepak tadi mengangkat peti jenazah korban, sedangkan perempuan yang memegang foto berdiri di depan peti. Lalu mereka berjalan keluar.
Suara isak dan tangis perempuan terdengar samar di antara rapal doa dengan bahasa daerah yang terucap mengiringi keberangkatan jenazah.
Sebelumnya Kompas.TV memberitakan, polisi melakukan gelar perkara kasus kematian Putu Satria Ananta Rastika pada Sabtu (4/5/2024).
Baca Juga: Polisi Gelar Perkara Kematian Taruna STIP Hari Ini untuk Tentukan Status Hukum Terduga Pelaku
Putu merupakan taruna STIP Jakarta yang meninggal dunia setelah diduga dianiaya seniornya pada Jumat (3/5/2024).
"Iya (sedang gelar perkara)," tutur Kepala Kepolisan Resor (Kapolres) Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu.
Ia menjelaskan pelaksanaan gelar perkara tersebut masih berlangsung hingga Sabtu sore, dan dilaksanakan secara tertutup. Hanya penyidik, pelapor, dan terlapor yang boleh mengikuti gelar perkara.
“Saat ini masih berlangsung,” tambahnya.
Gelar perkara tersebut dilakukan untuk menentukan status hukum terduga pelaku. Jika berdasarkan hasil gelar perkara dinyatakan terduga pelaku bersalah, statusnya akan ditingkatkan dari saksi terlapor menjadi tersangka.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.