JAKARTA, KOMPAS.TV – Kuasa hukum keluarga Putu Satria Ananta Rastika (19), taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta yang tewas karena diduga dianiaya seniornya, menyebut ada luka lebam dan memar pada tubuh korban.
Tumbur Aritonang selaku kuasa hukum keluarga Putu, mengatakan sempat bertemu dan berbincang dengan tante korban. Dalam pertemuan itu, tante korban menunjukkan video kondisi tubuh Putu.
“Kami tadi ngobrol sama tante korban, ditunjukkan sama beliau video memang ada luka-luka memar, lebam,” ucapnya di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta, Sabtu (4/5/2024), dikutip dari laporan jurnalis Kompas TV, Taufik Riyady dan Doyong.
Menurutnya, berdasarkan rekaman video tersebut, luka lebam ditemukan di sejumlah bagian tubuh. Namun ia mengaku belum bisa memastikan penyebab luka lebam itu.
“Perut kanan, perut kiri, terus punggung di sini ada merah-merah. Saya nggak tahu ini dipukul atau dipegang,” tambahnya.
Baca Juga: Kasus Pembunuhan Perempuan Dalam Koper, Istri Pelaku Syok Tak Percaya Suaminya Jadi Tersangka
Sementara Rumah Sakit Polri Kramatjati telah menyerahkan jenazah Putu kepada pihak keluarga pada Sabtu (4/5/2024) malam.
Berdasarkan pantauan dari YouTube Kompas TV, sejumlah orang terlihat menunggu jenazah Putu diserahkan kepada keluarga.
Tampak seorang perempuan bermasker dan berkacamata memegang bingkai foto korban. Ia kemudian menyerahkan foto korban kepada seorang perempuan lain yang berkemeja hitam.
Di sisi kiri terlihat seorang ibu paruh baya memegang nampan berisi bunga. Beberapa pemuda berambut cepak juga tampak menunggu jenazah dikeluarkan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.