GILI TRAWANGAN, KOMPAS.TV – Sebuah rekaman video yang memperlihatkan semburan material serupa lumpur di dalam laut membuat geger masyarakat Gili Trawangan di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (4/5/2024).
Rekaman video yang beredar di media sosial itu memperlihatkan semburan deras material serupa lumpur atau asap kelabu di dalam laut, sementara dua orang penyelam tampak melintas di dekatnya.
Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun Kompas.tv, rekaman video itu diambil di dive site atau titik penyelaman Halik yang terletak di utara Gili Trawangan pada Rabu 1 Mei 2024 lalu.
Kompas.tv juga menerima kiriman materi berupa sejumlah video dan foto serupa yang disebut diambil di dive site Halik pada hari yang sama dari sumber tepercaya lain.
Baca Juga: Meriah Pawai Takbiran di Gili Trawangan, Turis Prancis: di Negara Kami Tak Ada yang seperti Ini
Foto-foto dan rekaman video itu memperlihatkan semburan material serupa asap atau lumpur berwarna putih keabuan dari sebuah lubang atau diperkirakan pipa, hingga menutupi terumbu karang di wilayah itu. Diduga, semburan material serupa asap atau lumpur itu adalah limbah.
Merespons adanya semburan material yang diduga limbah di dalam laut itu, Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Wilayah Kerja Taman Wisata Perairan Gili Meno, Air, dan Trawangan (Wilker TWP Gili Matra) menyebut telah menerima laporan masyarakat terkait hal itu.
“Kami dapat laporan sebelum akhir bulan kemarin. Kami juga sudah terima sampel dari masyarakat,” ujar Koordinator BKKPN Kupang Wilker TWP Gili Matra Martanina saat dihubungi Kompas.tv, Sabtu (4/5/2024).
Baca Juga: KRI Nanggala-402 Ternyata Pernah Berlabuh di Gili Trawangan, Lombok dan Jadi Tontonan Warga
Martanina menggambarkan hasil sampel material semburan yang diduga limbah itu serupa seperti tanah liat.
“Bentuknya seperti tanah liat, lempung, gitu. Kalau menurut saya seperti cairan bentonite, cairan tanah liat,” terangnya.
Martanina menyebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk menginvestigasi laporan dari masyarakat tersebut.
“Kami sudah mengumpulkan tim, menghubungi orang-orang yang bisa membantu dalam pengambilan data selam. Kami harus turun, karena pengambilan data kualitas air tidak bisa cuma dari satu titik, harus diambil dari beberapa titik yang terkena (diduga) limbah,” ujarnya.
“Karena nanti akan dilihat sebarannya sejauh apa. Nanti akan kami cek lab (laboratorium), ada (data) kualitas airnya, ada padatannya, endapannya.”
Baca Juga: Dilarang Berbikini, Tak Boleh Ada Anjing hingga Party Dijadwal, Ini 7 Fakta Unik Gili Trawangan
Terkait waktu pelaksanaan pengambilan data, Martanina enggan memerinci kapan tepatnya pengambilan data sampel diduga limbah itu dilakukan. Pun, memeriksa pihak yang diduga melakukan pembuangan materi diduga limbah tersebut.
Namun diperkirakan, pengambilan data sampel lebih lanjut akan dilakukan pada pekan depan.
Terkait pihak yang diduga melakukan pembuangan material diduga limbah itu, Martanina juga enggan memerinci lebih lanjut.
“Kami sudah ada terduga yang melakukan, tapi belum bisa kami ungkapkan, karena kami harus konfirmasi dan mengecek bagaimana prosedur pembuangan (limbah) mereka,” tutupnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.