"Jadi ada dua desa yang dihuni warga yaitu Desa Pumpente sebanyak 332 jiwa dan Desa Laimpatehi sebanyak 506 jiwa masuk dalam KRB," imbuhnya.
Evakuasi mandiri tersebut difokuskan lebih dulu bagi warga yang lanjut usia, orang-orang sakit serta anak-anak.
"Sebisa mungkin mereka dievakuasi ke Tagulandang, di sana kepala kecamatan Tagulandang sudah menyiapkan lokasi untuk warga yang dievakuasi," ujarnya.
Juliana mengatakan, penanganan selanjutnya bagi warga Pulau Ruang yang dievakuasi akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro, sementara dari pihak PVMBG akan mengeluarkan rekomendasi teknis.
Kemudian dari pihak Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB), mereka melaporkan adanya kebutuhan mendesak bagi 838 warga yang mengungsi.
Pusdalops BNPB mengatakan, warga yang mengungsi membutuhkan bantuan tikar, selimut, alat kebersihan dan tenda.
Sebelumnya, masyarakat yang berada di Desa Patologi dan Desa Pumpente dievakuasi ke Kecamatan Tagulandang menggunakan perahu berupa dua unit kapal feri (KMP Lokong Banua dan KMP Lohoraung) ditambah dengan perahu penyeberangan milik warga.
Adapun titik kumpul atau pengungsian masyarakat berada di Gereja GMIST Nazareth Bahoi, Balai Latihan Kerja Bahoi, GOR Tagulandang, dan Balai Pertemuan Umum Kecamatan Tagulandang.
"Alternatif terkait perluasan dampak erupsi maka akan difungsikan rumah-rumah ibadah di wilayah Tagulandang Selatan dan Tagulandang Utara," bunyi pernyataan dari pihak Pusdalops BNPB.
Pusdalops BNPB juga melaporkan bahwa jaringan komunikasi di Kampung Laingpatehi terkendala karena sinyal telekomunikasi yang terputus.
Baca Juga: Erupsi Gunung Ile Lewotolok Hasilkan Kolom Abu Vulkanis dan Disertai Gempa
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.