Di sana, warga menemui sekuriti TPST Bantargebang bernama Prasetyo. Mereka kemudian langsung bergegas mengecek lokasi sambil membawa ambulans.
Sumiyati berujar, ketika sekuriti TPST Bantargebang datang ke lokasi kejadian bersama warga, korban Praka S masih hidup.
"Masih hidup saat dibawa belum meninggal. Meninggalnya saat sedang di rumah sakit ditanganin suster," ucap Sumiyati.
Sumiyati menambahkan, saat meminta pertolongan warga, Praka S mengaku mengalami kecelakaan motor hingga bersimbah darah.
Baca Juga: Kronologi Casis Bintara Dibunuh Anggota TNI AL: Dijanjikan Lulus TNI hingga Jasad Dibuang ke Jurang
"Itu dia minta tolong ke orang buat dibawa ke RS katanya dia mabuk jatuh (kecelakaan)," ujar Sumiyati.
Namun, berdasarkan keterangan dari rumah sakit yang diterima Sumiyati, Praka S dikabarkan mengalami luka bacok akibat senjata tajam, bukan kecelakaan.
"Udah penuh darah dari kepala," tutur Sumiyati.
Lebih lanjut, Sumiyati menuturkan, Praka S sempat mencari air untuk membersihkan lukanya, namun tidak berhasil. Akhirnya dia kembali duduk di samping kali sambil menunggu pertolongan dari warga.
Setelah dibawa ke RSUD Bekasi, Praka S menghembuskan napas terakhirnya pada Minggu (30/3/2024) setelah ditangani oleh tim medis.
Saat ini, kasus Praka S saat ini ditangani oleh Polisi Militer Kodam III/ Slw selaku satuan korban dan masih dilakukan proses penyelidikan lebih jauh.
Baca Juga: Bunuh Casis Bintara, Anggota TNI AL Kantongi Rp200 Juta hingga Burung Murai dari Keluarga Korban
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.