Yanikasi menyebut, ayah Iwan merupakan guru honorer di sekolah negeri. Sedangkan ibunya seorang petani.
”Mereka ingin anaknya mencapai cita-cita menjadi prajurit TNI. Iwan juga sejak lama selalu bermimpi jadi prajurit. Dia berlatih setiap hari, badannya sudah tegap seperti tentara,” ujar Yanikasi.
Pelaku Serda Adan lalu menjemput Iwan dari rumahnya. Pelaku membawa Iwan ke Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) II Padang, Sumatera Barat pada 16 Desember 2022. Di situlah terakhir kali keluarga bertemu Iwan.
Berselang sepekan, pada 22 Desember, Adan mengirimkan foto Iwan mengenakan seragam TNI AL. Dalam foto itu tampak rambutnya sudah digundul.
"Kami sangat senang mendapat kabar kalau Iwan telah lulus TNI AL seperti cita-citanya dan cita-cita keluarga kami,” ujarnya.
Baca Juga: Pembunuhan Casis Bintara Libatkan Warga Sipil, Eksekutor Dibayar Rp30 Juta untuk Bunuh Iwan
“Kami pun membuat pesta adat sebagai bentuk penghargaan kepada Adan. Kami menganggapnya sebagai anak.”
Sebelumnye, diberitakan, Casis Bintara bernama Iwan Sutrisman Telaumbanua dibunuh oleh anggota TNI AL bernama Serda Adan dibantu rekannya bernama Alvin.
Pembunuhan yang dilakukan Serda Adan dan Alvin terhadap Iwan Sutrisman itu dilakukan pada 24 Desember 2022 atau 8 hari setelah mereka berangkat dari Nias pada 16 Desember 2022.
Adapun korban dibunuh dengan cara ditikam di bagian perut, kemudian jasadnya dibuang ke jurang di Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat.
Baca Juga: Kronologi Anggota TNI AD Tewas Bersimbah Darah di Bekasi: Mengaku Kecelakaan, RS Bilang Luka Bacokan
Sumber : Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.