JAKARTA, KOMPAS.TV - Beredar dugaan motif satu keluarga terjun dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, adalah karena memiliki utang pinjaman online (pinjol).
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan pihaknya belum bisa memastikan penyebab dan motif satu keluarga terjun dari rooftop apartemen tersebut.
“Kami belum bisa konfirmasi sejauh itu karena tim masih bekerja,” ucap Gidion di Apartemen Teluk Intan, Rabu (13/3/2024).
Baca Juga: Kasus Keluarga Lompat dari Apartemen: KPAI Duga Ada Kekerasan terhadap Anak
Sejauh ini, penyidik masih terus memeriksa sejumlah saksi, baik yang berada di tempat kejadian perkara (TKP) maupun dari pihak keluarga.
“Saksi dari lokasi kejadian perkara hingga saksi dari keluarga korban ini masih belum dapat disimpulkan,” jelasnya.
Polisi juga masih menunggu hasil pemeriksaan forensik, autopsi psikologi, dan pemeriksaan digital forensik untuk mengungkapkan motif.
Untuk mendalami kasus ini, hari ini polisi kembali memeriksa TKP satu keluarga terjun dari lantai 22 apartemen. Pemeriksaan ulang TKP dilakukan untuk mengetahui detail peristiwa.
“Tadi memastikan olah tempat kejadian perkara dan kaji lagi. Apa yang kira-kira menjadi asumsi dan dikaitkan dengan fakta yang ada,” terang Gidion, seperti dilansir Antara.
Diberitakan sebelumnya, satu keluarga terjun bersama dari lantai 22 gedung Apartemen Teluk Intan di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024).
Satu keluarga tersebut terdiri atas ayah berinisial EA (51), ibu AEL (50), dan dua anaknya yang berusia remaja yakni perempuan berinisial JL (15) dan laki-laki JWA (13).
Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan keempatnya tiba di apartemen pada pukul 16.02 WIB dan langsung masuk ke dalam lift.
Baca Juga: Soal Motif Keluarga Terjun dari Apartemen Penjaringan, Kriminolog Duga Terkait Utang
Selama di dalam lift, EA sempat mencium kening istri dan kedua anaknya. AEL juga mengumpulkan ponsel suami dan kedua anaknya.
Pada pukul 16.05 WIB, mereka keluar dari lift di lantai 21, lalu naik menggunakan tangga darurat menuju rooftop apartemen atau lantai 22.
“Kemudian pukul 16.13 WIB, para korban terjatuh bersamaan di depan lobby apartemen," kata Agus pada Minggu (10/3/2024).
Polisi mengatakan empat orang dalam satu keluarga itu terjun bersama-sama dengan kondisi tangan saling terikat.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.
Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.