Gusti juga mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam berlalu lintas dan lengkapi diri dengan pelindung keselamatan berupa helm bagi pengendara sepeda motor dan sabuk pengaman bagi pengemudi mobil.
"Pastikan kendaraan anda dilengkapi surat-surat aman sampai tujuan karena saat ini kegiatan operasi keselamatan masih berlangsung sampai tanggal 17 Maret 2014 mendatang," ujar dia.
Sementara itu Dandim 1621 TTS Letkol Inf Shobirin mengatakan, antara Kodim 1621 TTS dan Polres TTS tetap akur dan tidak ada masalah terkait insiden kesalahpahaman di lapangan antara personel dua instansi itu.
Baca Juga: Polisi Sebut Ibu Muda yang Bunuh Anaknya di Bekasi Idap Skizofrenia, Sering Berhalusinasi
"Yang bersangkutan Ipda MHY sudah secara terbuka menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf atas kekhilafan yang terjadi. Permohonan maaf sudah disampaikan pada Kamis (7/03/2024) sekitar pukul 23:00 Wita dan pada Jumat (8/03/2024) pagi," kata Shobirin.
"Yang bersangkutan telah menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada seluruh sahabat-sahabat anggota TNI se-Indonesia dan Kodim 1621 TTS. Ipda MHY dan anggota saya sudah saling memaafkan, saling merangkul dan juga saling berpelukan dan tidak ada masalah lagi,” imbuhnya.
Usai kejadian itu, pihaknya langsung menggelar apel luar biasa dengan memberikan ketegasan kepada anggota untuk menjaga sinergitas keamanan di Kabupaten TTS, sehingga tetap aman dan kondusif.
Sebelumnya, sebuah video perwira polisi membentak seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), viral di media sosial.
Dalam tayangan video berdurasi 41 detik terlihat anggota TNI dari Kodim 1621/TTS Pratu Jimaris, yang berpakaian preman sedang dikelilingi oleh sejumlah anggota polisi lalu lintas Kepolisian Resor TTS.
Saat itu, sedang digelar operasi keselamatan Turangga yang menyasar kendaraan roda dua dan empat di Kota Soe, ibu kota Kabupaten TTS. Jimaris menyerahkan surat kendaraan dan SIM sambil mengaku sebagai anggota TNI.
Baca Juga: Pasca Terjangan Banjir Bandang, TNI-Polri Evakuasi 20 Pasien RS Santa Anna Kota Kendari
Tak lama kemudian, datanglah seorang perwira polisi Satuan Lalu Lintas berpangkat Ipda lalu menyerahkan helmnya kepada salah satu anggotanya. Lalu, perwira polisi itu menghampiri anggota TNI dan langsung membentaknya.
"Kau sopan enggak," kata perwira itu dengan nada tinggi. Anggota TNI itu berusaha menjelaskan, tetapi kembali dipotong.
"Kurang ajar kau. Kau kira saya takut sama tentara. Kau ambil di pos," ujarnya dengan suara tinggi.
Perwira polisi itu diketahui menjabat sebagai Kaur Bin Ops Lantas Polres TTS bernama Ipda Muhamad Hibban Yanshasdi.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.