JAKARTA, KOMPAS.TV - Satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan dua anak bunuh diri bersamaan dengan melompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan di Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024) sore. Keempatnya tewas dalam kondisi tangan saling terikat.
"Diketahui pada hari Sabtu 9 maret 2024 pukul 16.15. TKP-nya di depan lobi Apartemen Teluk Intan Tower Topaz, Jalan Inspeksi Teluk Intan, RT 12/RW 12, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara,” kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya di lokasi kejadian.
Berikut kronologi kejadian yang dihimpun polisi sejauh ini.
Kompol Agus menuturkan, kejadian bunuh diri ini pertama kali diketahui oleh saksi EF. Saat berjaga di lobi apartemen, EF mendengar benturan keras dan mendapati empat mayat yang tergeletak di jalan.
Baca Juga: Kronologi Anggota KPPS di Kendal Tewas Bunuh Diri, Pamit ke Kamar Mandi hingga Didobrak Sang Ayah
Berdasarkan rekaman CCTV apartemen, terlihat satu keluarga itu datang ke lokasi kejadian menggunakan sebuah mobil GranMax. Mereka kemudian naik eskalator menuju lantai atas.
"Betul bahwa 4 orang yang ditemukan tewas tergeletak dengan melihat postmortemnya berupa pakaian-pakaian yang digunakan, persesuaian dari wajah, dan lain-lain pada pukul 16.02.20 para korban ini mendatangani lokasi apartmen dengan mobil GranMax," kata Kompol Agus, dikutip dari laporan jurnalis KompasTV.
"Di dalam lift ini sudah saya rekam, pihak EA ini mencium-cium kening dari AEL, CWA, dan JL. Setelah dicium-cium keningnya, pihak AEL termonitor mengumpulkan HP-HP para korban di tasnya, kemudian naik ke atas."
"Kemudian pukul 16.05.45, keluar dari lift di tangga 21, berdasarkan pantauan CCTV, dan naik ke tangga daurat untuk naik ke rooftop apartemen. Kemudian (pukul) 16.13.21, para korban jatuh bersamaan di depan lobi."
Berdasarkan identifikasi inafis polisi, keempat korban mengalami luka pecah di kepala bagian belakang dan patah tulang di sekujur tubuh. Keempat jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Kompol Agus menuturkan bahwa keempat korban merupakan mantan penghuni apartemen tersebut, tetapi sudah tidak tinggal di sana seja dua tahun lalu.
"Rencana tindak lanjut, tetap kita melaksanakan pemeriksaan pada saksi-saksi, pengecekan juga kepada identitas kendaraan mobilnya yang digunakan untuk hadir di apartemen ini, termasuk juga penelusuran terhadap keluarga korban dilengkapi administrasi terkait hal-hal yang dibutuhkan dalam penyidikan dan penyelidiakn selanjutnya," tandas Kompol Agus.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.
Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling
Baca Juga: Fakta-Fakta Mahasiswi di Bantul Tewas usai Jatuh dari Lantai 4 Asrama: Diduga Depresi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.