Meski keluarga membuat laporan di Banyuwangi, Polres Kediri Kota tetap menindaklanjuti dengan melakukan olah tempat kejadian perkara serta pemeriksaan sejumlah saksi.
Sebagai informasi, Bintang merupakan adik kelas para pelaku, dan berasal dari Kecamatan Glenmore, Banyuwangi.
Bramastyo menjelaskan, kasus penganiayaan itu dilakukan berulang-ulang karena diduga terjadi kesalahpahaman di antara anak-anak tersebut.
Baca Juga: Buntut Tewasnya Santri di Ponpes Kediri, Polisi Tetapkan 4 Tersangka Diduga Aniaya Korban
Bintang Balqis Maulana tewas setelah diduga dianiaya rekan-rekannya pada Jumat (23/2/2024).
Pengasuh PPTQ Al Hanifiyyah Mayan Mojo, Fatihunada, mengaku tidak tahu kejadian penganiayaan tersebut.
Pada Jumat, ia mengaku mendapatkan kabar bahwa salah satu santrinya meninggal dunia karena jatuh di kamar mandi.
"Saat itu saya capai dan dibangunkan. Saya dapat laporan anak itu jatuh terpeleset di kamar mandi. Saat itu juga tidak muncul dugaan dan saya tidak sempat melihat karena mengurus ambulans dan keperluan untuk berangkat ke sana (Banyuwangi)," kata pria yang akrab disapa Gus Fatih itu.
Ia kemudian mencari nomor telepon keluarga Bintang dan menghubunginya. Karena keluarga berencana memakamkan Bintang di Banyuwangi, ia kemudian mencari ambulans untuk membawa jenazah.
Saat berada di rumah duka, pihak keluarga tidak terima kematian Bintang. Kejadian itu kemudian viral.
Gus Fatih juga mengaku dirinya tidak tega saat melihat kondisi jenazah Bintang. Ia menyebut saat jenazah Bintang dibuka di rumah duka, ditemukan luka memar dan bengkak di wajahnya.
Baca Juga: Fakta Kasus Santri Tewas Dianiaya Rekan, Korban Sempat Minta Jemput dari Ponpes
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.