Subur menyebut mobil yang ditumpanginya bersama sang istri tiba-tiba disergap sejumlah orang yang mengaku anggota kepolisian.
Keduanya kemudian dibawa ke mobil penyidik. Menurut penjelasannya, dirinya dan istri dituduh sebagai terduga pelaku perampokan.
Saat diperiksa di mobil penyidik, Subur menyebut tanganya sempat diikat, bahkan ia mengaku sempat ditodong pistol.
"(Tangan) sempat diikat. Tapi sudahlah, sudah beres, tidak ada masalah lagi," ujarnya, dikutip dalam video Kompas.Tv, Minggu.
"Iya (ditodong pistol)," sambungnya.
Namun, setelah diperiksa, penyidik memastikan bahwa pasutri tersebut dibebaskan karena terbukti bukan pelaku yang terlibat kasus tindak pidana perampokan.
Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro mengakui anggotanya salah target saat memburu pelaku kasus dugaan perampokan.
Buntut peristiwa itu, ia pun menyampaikan permintaan maaf atas insiden salah tangkap yang dilakukan anggotanya tersebut.
"Saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bogor atas kejadian itu," kata Rio dalam keterangannya, Senin (12/2).
Ia pun menyebut bertanggung jawab penuh atas kejadian salah tangkap terhadap pasutri di Bogor.
"Saya yang bertanggung jawab atas semuanya," ujarnya.
Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro menyebut, buntut insiden salah tangkap tersebut, pihaknya telah mencopot sembilan anggota Reserse Kriminal Polres Bogor.
Pencopotan tersebut, kata dia, dilakukan sejak Jumat (9/2) atau dua hari setelah kejadian salah tangkap.
"Sudah dicopot anggotanya. Anggota reskrim dan semua sudah dibebastugaskan sejak Jumat, 9 Februari," ujarnya.
Baca Juga: Kapolres Bogor Minta Maaf Anak Buahnya Salah Tangkap Penjual Kripik: Saya yang Bertanggung Jawab
Sumber : Kompas TV/Tribun Bogor.
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.