Salah satunya Eded (54), yang tengah menunggu anaknya lahiran.
Saat gempa susulan terjadi pada Senin Malam, ia dan sang anak pun memilih untuk kembali ke tenda perawatan yang berlokasi di luar ruangan RSUD Sumedang.
"Tadi siang masuk lagi ke ruang rawat inap, tapi pas barusan gempa lagi, kenceng lagi, saya takut. Jadi sekarang memilih sekarang ini di luar aja dulu, kembali ke tenda," kata Eded di depan IGD RSUD Sumedang, Senin (1/1) malam.
Pasca-gempa susulan, ia dan sang anak pun masih enggan masuk ke gedung RSUD Sumedang.
Ia memilih tetap di tenda perawatan karena takut gempa susulan terjadi kembali.
"Ini anak saya mau lahiran, baru pembukaan satu. Daripada di dalam terus panik takut gempa lagi, jadi mending di tenda saja," jelasnya, dikutip dari Kompas.com.
Sebagai informasi, gempa susulan M 4,5 tersebut berpusat pada koordinat 6,82 lintang selatan dan 107,92 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 4 km utara Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Lebih lanjut BMKG melaporkan, gempa tersebut terjadi pada kedalaman 10 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif.
Hingga Senin (1/1/2023) pukul 21.15 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi enam kali aktivitas gempa bumi di Sumedang.
Baca Juga: Terowongan Tol Cisumdawu Retak Usai Gempa Sumedang, Dinas Bina Marga: Tak Ada Kerusakan Struktur
Sumber : Kompas TV/Tribun Jabar/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.