Menurut Maxi Rein Rondonuwu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, kasus infeksi virus corona varian JN.1 terdeteksi di Jakarta Selatan pada 11 November 2023, Jakarta Timur pada 23 November 2023, dan Batam pada 13 Desember 2023.
Varian JN.1 dikaitkan dengan varian BA.2.86 dan berpotensi memengaruhi penularan serta tingkat keparahan Covid-19.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, PT KAI Imbau Penumpang Kereta Pakai Masker dan Rutin Cuci Tangan
Sementara pada 18 Desember 2023, dilaporkan dua kasus kematian akibat Covid-19, masing-masing satu di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang dan RSUD Tarakan.
"Satu pasien meninggal sudah divaksin dua kali dan memiliki komorbid. Satunya lagi belum pernah divaksin dan mengalami infeksi paru-paru," kata Maxi, Selasa (19/12/2023).
Namun, Maxi menjelaskan, kedua kasus kematian itu bukan disebabkan oleh virus corona tipe SARS-CoV-2 varian JN.1.
Hal yang sama juga dengan satu kasus kematian pasien akibat infeksi virus SAR-CoV-2 yang sebelumnya dilaporkan terjadi di RSPI Prof Dr Sulianti Saroso Jakarta.
"Yang meninggal di RSPI hasil whole genome sequencing-nya tidak ada yang JN.1," tutur dia.
Pada 18 Desember 2023, pemerintah melaporkan 2.243 kasus baru penularan Covid-19 dan dua kasus kematian di Indonesia.
Kementerian Kesehatan turut mendorong masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 menjelang libur Natal dan tahun baru, mengingat peningkatan pergerakan orang.
"Masyarakat diimbau untuk segera melengkapi dosis vaksin COVID-19, segera datangi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat di puskesmas atau Kantor Kesehatan Pelabuhan. Jangan ditunda-tunda," ucap Maxi.
Baca Juga: Lonjakan Covid-19, Ada 613 Kasus Aktif, Dinkes Jakarta: JN.1 Turunan Omicron
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.