Ia juga menerangkan, berdasarkan olah TKP sementara, tidak ditemukan upaya rem yang signifikan.
"Minim jejak pengereman, terlihat tidak ada upaya rem yang signifikan. Kami akan memeriksa kondisi bus terlebih dahulu apakah supir tidak melakukan pengereman atau rem pada bus tidak berfungsi," ucapnya.
Temuan tersebut menguatkan kesaksian salah satu korban kecelakaan yang selamat meski mengalami luka-luka, Rahma (16).
Rahma mengatakan, sopir bus Handoyo mengemudikan kendaraan dengan ugal-ugalan sebelum terjadi kecelakaan maut tersebut.
"Ya..memang selama dalam perjalanan sopir mengemudikan kendaraannya selalu dengan kecepatan tinggi dan ugal-ugalan," kata Rahma, dilansir dari Tribunnews.
Baca Juga: Polisi Lakukan Olah TKP untuk Ungkap Kronologi Kecelakaan Bus Handoyo di Tol Cikampek-Purwakarta
Sebagaimana telah diberitakan, kecelakan bus yang dialami PO Handoyo Nopol AA 7626 OA itu terjadi pada Jumat sore sekitar pukul 15.50 WIB.
Akibat kecelakaan tersebut, 12 orang meninggal dunia dan 9 orang luka-luka. Semua korban sudah dilarikan ke dua rumah sakit (RS) yakni RS Abdul Radjak dan RS Siloam Purwakarta.
Pada Jumat malam, petugas gabungan telah berhasil menegakkan badan bus dan mengevakuasi semua korban, baik yang meninggal dunia maupun luka-luka.
Sumber : Kompas TV/Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.