"Banyak yang terheran-heran dan bertanya-tanya, bagaimana hal ini bisa terjadi. Masalahnya, ini belum pernah terjadi sebelumnya, diketahui bahwa Keneyam ini daerah rawan gangguan gerombolan KST Papua,” tambah Naryo.
“Hadirnya pasukan dari Batalyon Infanteri 411/Pandawa Kostrad membuat Kenyam semakin dikenal dan viral karena berbagai gebrakannya tercipta keharmonisan dan hubungan erat aparat TNI dengan masyarakat," pungkas Naryo.
Menurut Letkol Inf Subandi, kunci utama yang digunakan Pasukan Pandawa Kostrad kehadirannya bisa memberikan manfaat untuk masyarakat Keneyam Kabupaten Nduga adalah kerja nyata, tulus, dan kerja ikhlas.
Selama bertugas disini, banyak program teritorial kemasyarakatan yang rutin digalakkan. Menurut Alumni Akademi Militer tahun 2004 itu, dampaknya cukup baik bagi kebaradaan TNI di Keneyam, karena wilayah Keneyam ini merupakan salah satu daerah rawan, dulu masyarakat menjaga jarak dengan aparat tapi sekarang manfaat program telah dirasakan sangat signifikan bagi masyarakat.
Program teritorial yang selama ini dijalankan seperti program berbagi "Pos Senyum". Program ini sendiri digelar tiga hari seminggu. Yaitu Selasa dan Jumat serta Minggu di Pos Kotis Keneyam dan Pos Kout Batas Batu. Program berbagi beras 3 kg dan mie instan 6 buah, terlihat biasa dan sangat sederhana, tapi ternyata program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Alasannya begini.
"Di Kenyam, beras merupakan barang mewah karena harganya cukup mahal, 1 kg bisa sampai 25 rb, ini terjadi karena biaya distribusi logistik ke Keneyam mahal, dengan kapal motor yang ongkirnya mahal dan via pesawat terbang. Alhasil, program berbagi yang dilakukan tiga kali dalam seminggu ini, dirasakan sangat membantu," kata Letkol Inf Subandi
Yang baru program berbagi nasi bungkus untuk sarapan ini dilaksanakan dilatar belakangi karena prihatin dengan anak-anak sekolah yang berangkat pagi, jalan kaki, ketika ditanya mereka belum sarapan, rencananya kedepannya nanti akan dibuat seminggu 3 kali.
"Pagi-pagi itu rame di sini anak-anak berangkat sekolah, jalan kaki, sering kita tanya sudah sarapan apa belum, banyak dari mereka bilang belum sarapan, dari hal tersebut kami buat program sarapan pagi untuk anak-anak yang berangkat sekolah," terang bang Alex sapan akrab Letkol Inf Subandi.
Selanjutnya adalah cerita personil Komunikasi yang dipimpin Letda Chb Muhlisin dengan anggotanya Praka Roni Aditama Wicaksono dan Pratu Ahmad Yudi Nasirin menyulap Toa atau pengeras suara yang dulunya terbengkalai sudah lama tidak digunakan, kini bisa hidup kembali, yang digunakan untuk memutar lagu-lagu nasional, lagu-lagu daerah Papua, dan lagu-lagu rohani pada pagi dan sore hari.
"Pagi-pagi dan sore hari, suasana berbeda telah tercipta di Keneyam, kalau masyarakat melintas di depan Pos Kotis akan menikmati lagu-lagu, baik nasional, daerah dan rohani, tujuannya apa, untuk menanamkan rasa cinta tanah air, untuk lebih dekat lagi dengan masyarakat, stigma masyarakat yang takut datang ke pos sudah berubah, sekarang kami disini jalinan silaturahmi semakin erat dan dekat," jelas Dansatgas.
Markas TNI dulu menjadi hal yang ditakuti oleh masyarakat, jarang masyarakat mau mendekat.
Karena itulah Pasukan Pandawa Kostrad akhirnya membuat berbagai gebrakan menyulap area di Pos TNI untuk dijadikan fasilitas pendidikan "Pondok Pintar Pandawa" dan fasilitas lainnya bagi warga.
Karena berbagai hal di atas itulah akhirnya masyarakat Kenyam begitu cinta pada prajurit Pandawa Kostrad. Para Ksatria Pandawa Kostrad akan selalu hadir untuk membantu segala kesulitan masyarakat, apapun dan kapanpun itu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.