Jenazah korban selanjutnya dibawa ke RSUD Ibnu Sina Gresik untuk menjalani autopsi. Selama kurang lebih empat jam, tim dokter berusaha menentukan penyebab kematian RNH.
Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan mengungkapkan, korban meninggal akibat luka yang dialaminya.
"Hasil berbincang dengan dokter forensik ada penyebab yang menyebabkan anak tersebut (korban) meninggal karena ada tendangan yang mengenai dada bagian kiri, ditendang sekali," terangnya.
Baca Juga: Kelakar Jokowi soal Prabowo, Puji Silat di Rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia
Aldhino menambahkan, pihaknya akan segera mendalami penyebab tewasnya korban lebih lanjut, termasuk memastikan apakah korban memiliki riwayat penyakit asma atau jantung.
Aldhino menegaskan hingga saat ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka dan polisi masih memeriksa saksi-saksi.
"Enam orang kita periksa sebagai saksi. Dari hasil autopsi ini akan kita lakukan gelar perkara untuk penetapan tersangkanya," ujarnya.
Lebih lanjut, Aldhino juga mengatakan, sebenarnya sudah ada larangan dari Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom agar tidak menggelar latihan saat malam hari.
Karena pada Oktober lalu, kejadian serupa sempat terjadi saat seorang pesilat dilaporkan tewas ketika melakukan ujian kenaikan tingkat.
"Bapak Kapolres Gresik juga sudah memberikan ultimatum kepada perguruan pencak silat yang ada di Gresik, tidak boleh melakukan latihan di malam hari," lanjutnya.
"Apabila melakukan latihan di malam hari, itu harus izin di kepolisian dan diawasi dan diamankan oleh pihak kepolisian," ujar Aldhino.
Belakangan pun diketahui, latihan silat pada malam hari yang menewaskan RNH itu ternyata tidak berizin.
Baca Juga: Silaturahmi ke Tuan Guru Batak, Anies Puji Keberagaman dan Toleransi Antar Umat Beragama
Sumber : TribunGresik.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.