YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - PT Kereta Api Indonesia (Persero) PT KAI menyetop sementara operasional kereta api bandara Yogyakarta International Airport (YIA) akibat insiden anjloknya KA Argo Semeru yang juga terserempet KA Argo Wilis pada Selasa (17/10/2023).
"Pembatalan perjalanan ini dilaksanakan guna menjaga keselamatan dan keamanan perjalanan kereta, KAI Bandara mohon maaf atas ketidaknyamanannya," kata Humas KAI Bandara Diah Suryandari melalui keterangan tertulis, Selasa malam.
Diah menerangkan, pembatalan perjalanan sementara KAI Bandara YIA berlaku di seluruh jadwal perjalanan hingga jalur pada lintas tempat terjadinya kereta anjlok tersebut dapat dilalui kembali.
“Bagi pengguna KA Bandara YIA yang sudah memiliki tiket perjalanannya dapat melakukan pembatalan tiket KA atau bea pengembalian 100 persen di stasiun KA Bandara YIA atau mengirimkan data pengguna ke email: [email protected]," ungkap Diah.
Ia pun menyarankan, penumpang yang sudah memiliki tiket KA Bandara YIA keberangkatan Rabu (18/10/2023) untuk menggunakan moda transportasi lain.
"Kami sarankan untuk dapat menggunakan alternatif moda transportasi lainnya hingga ada informasi lebih lanjut,” jelasnya.
Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Kereta Anjlok di Kulon Progo Yogyakarta Menurut Dirjen Perkeretaapian Kemenhub
Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, pada Selasa siang pukul 13.15 WIB, rangkaian kereta api (KA) Argo Semeru dengan nomor registrasi KA 17 rute Surabaya Gubeng - Gambir anjlok di petak lintas antara Stasiun Sentolo - Wates KM 520+4, Kulon Progo, DIY.
Selang beberapa waktu kemudian, pada pukul 13.25 WIB, rangkaian KA 6 Argo Wilis datang dari arah barat dan menemper rangkaian KA Argo Semeru.
Akibat insiden tersebut, rel tempat kejadian tidak dapat dilalui KA dari kedua arah.
Berdasarkan keterangan dari Tim Kesehatan PT KAI Daop 6 Yogyakarta, empat orang mengalami luka-luka akibat insiden kereta anjlok ini dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum (RSU) Queen Latifa Wates, Kulon Progo.
Baca Juga: Satu Korban Kereta Anjlok di Kulon Progo Yogyakarta Dijadwalkan CT Scan karena Cedera Kepala
Tiga penumpang mengalami luka ringan, yakni Yosi Putri Utami (37), Karolus Tanawani (54), dan Chrisman Manurung (54).
Yosi mengalami luka memar di bahu dan nyeri kepala. Sementara itu, Chrisman mengalami nyeri di kepala. Sedangkan Karolus mengalami nyeri di pergelangan tangan.
Sementara itu, satu orang bernama Monika Aprilia (26) mengalami cedera kepala ringan-sedang.
Monika mengalami nyeri di kepala, mual, dan pandangan kabur. Ia pun dirawat inap di RSU Queen Latifa dan rencananya akan melakukan CT Scan kepala.
Baca Juga: 4 Orang Luka akibat Kereta Anjlok di Wates: 1 Rawat Inap, 3 Rawat Jalan
Manager Humas Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro menegaskan tak ada korban jiwa dalam insiden ini.
"Tim Daop 6 terus bergerak cepat bekerja sama dengan pihak-pihak terkait saat ini sedang berusaha melakukan upaya evakuasi kepada para penumpang terdampak dan evakuasi sarana yang mengalami anjlokan," ujarnya.
Di sisi lain, EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji menyebut, selain mengevakuasi penumpang, KAI juga mengevakuasi rangkaian kereta serta melakkukan perbaikan rel.
"Upaya selanjutnya dari KAI adalah melakukan upaya evakuasi dua rangkaian kereta api dan perbaikan jalur rel yang mengalami kerusakan," jelasnya, Selasa (17/10), melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.tv.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.