efisien," tuturnya.
"Dengan mengamati besarnya daya yang dibutuhkan oleh motor, proses pengaturan level dilakukan dengan mengaplikasikan penggunaan kill-switch pada motor dan komponenkomponen lain yang terlibat untuk mengatur banyaknya buah yang keluar dan masuk dari kettle digester. Indikator keberhasilan dari percobaan ini diukur dengan parameter delay algoritma, wrong algoritma, losis minyak, dan kualitas biji," lanjutnya merincikan.
Baca Juga: Empat Tahun Transformasi BUMN, Kinerja PTPN Group Meningkat
Melalui penelitian ini, diharapkan stasiun digester menjadi lebih optimal yang berefek terhadap peningkatan produktivitas pabrik kelapa sawit.
Untuk selanjutnya, ia mengatakan dengan adanya penelitian ini, di masa mendatang berpotensi untuk dikembangkan menjadi paket teknologi yang dapat dikontrol dari jarak jauh menggunakan perangkat seperti telepon pintar.
"Jika terbukti riset ini efektif untuk menurunkan lossis CPO dan layak secara ekonomis, maka riset ini nantinya akan diterapkan di PKS PTPN Group lainnya," ujarnya.
PTPN V terus memperkuat program digitalisasi jelang dibentuknya sub holding Palm Co. Anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III Persero tersebut kini dalam fase integrasi penuh digital melalui program E-Plantation dan ditargetkan rampung tahun 2023 ini.
Baca Juga: Empat tahun BUMN di Bawah Kepemimpinan Erick Thohir, Berikan Dorongan Besar Bagi PTPN Group
Jatmiko mengatakan bahwa integrasi tersebut meliputi penerapan Geospatial Based, Internet of Things, enterprise resource planning (ERP Based), Mobile & Web Apps Based.
Menurut Jatmiko, digitalisasi merupakan hal yang tak dapat dihindarkan untuk tetap mampu bersaing dan menghadapi perubahan di masa mendatang.
"Bergerak menuju 4.0 adalah keniscayaan yang tak mungkin dihindarkan," demikian Jatmiko.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.