Tak hanya di Donggala, gempa juga terasa di Palu dengan skala IV MMI. Lalu, di Poso, Sigi, dan Tolitoli dengan skala III MMI.
Selain itu juga di Pohuwatu, Kabupaten Gorontalo dan Samarinda dengan skala II-III MMI. Kemudian, di Kota Gorontalo dan Kutai Timur dengan skala II MMI.
Meski cukup besar, Daryono menekankan bahwa gempa Donggala tersebut tidak berpotensi tsunami.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi M6,1 ini tidak berpotensi tsunami," tulisnya.
Baca Juga: Korban Tewas Gempa Maroko Tembus 1.000 Orang, Bangunan Bersejarah Banyak yang Rusak Berat
Usai terjadi gempa utama, Daryono menerangkan, terjadi aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock dengan Magnitudo M1,9 pada Pukul 22.57 WIB atau 23.57 WITA.
Hingga Minggu (10/9/2023), belum ada informasi mengenai korban maupun kerusakan akibat gempa Donggala ini.
Sebelumnya, BMKG menyebut gempa Donggala berkekuatan M6,3 sebelum dianalisis lebih lanjut.
BMKG meminta agar warga waspada terhadap potensi gempa bumi susulan.
“Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi,” tulis BMKG di situs warning.bmkg.go.id.
Sumber : BMKG
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.