2. Kronologi Kejadian
Menurut Ariasandy, kasus ini bermula saat korban dengan inisial DM berada di rumahnya di Kampung Belakang, Kelurahan Weetabula, Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya.
Tak lama kemudian, paman korban datang dan menyampaikan kepada DM tentang keributan yang terjadi di belakang Rumah Budaya. Korban dan pamannya lalu berangkat ke lokasi tersebut.
Tiba di pertigaan Wowara, Desa Waimangura, Kecamatan Wewewa Barat, paman korban turun dari kendaraan untuk membeli rokok.
Namun, beberapa saat kemudian, sekitar 20 orang terduga pelaku datang dan langsung menculik korban.
"Mereka membawa korban ke rumah salah satu pelaku di Kampung Erunaga, Desa Weekura, Kecamatan Wewewa Barat," ujar Ariasandy.
"Saat ini, anggota di lapangan tengah melakukan penyelidikan menyeluruh, dan masyarakat diminta untuk mempercayai pihak kepolisian sampai hasil penyelidikan resmi dari Polres Sumba Barat Daya diterbitkan," ujar dia seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu (9/9).
3. Pelaku dan Korban adalah Pasangan Kekasih
Dikutip dari sumber yang sama, Kapolres Sumba Barat Daya AKBP Sigit Harimbawan mengkonfirmasi adanya insiden seperti dalam video tersebut.
Berdasarkan keterangan tersangka, Sigit mengatakan, pelaku dan korban saling mengenal.
Keduanya memiliki hubungan dan sudah berpacaran. Menurut Sigit, motif pelaku melakukan aksi kawin tangkap untuk mengajak korban menikah dan tidak ada motif lain.
Sejak bertugas di Sumba Barat Daya mulai 2021, Sigit mengaku baru pertama kali menemukan kasus kawin tangkap. Disebutkan, tradisi kawin tangkap di Sumba dikenal dengan Padeta Mawinne.
Baca Juga: Mengenal Tradisi Kawin Tangkap di Sumba Barat Daya NTT yang Sedang Viral di Medsos
Sumber : Kompas TV, Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.