Achiruddin diadili dalam perkara penganiayaan yang diduga melakukan pembiaraan saat sang anak menganiaya Ken Admiral.
Menanggapi putusan itu, penasihat hukum Aditiya Hasibuan, Ali Piliang, menyebut putusan tersebut tidak berprinsip pada keadilan.
"Kita hargai putusan pengadilan, tapi kalo kita lihat tidak ada prinsip keadilan yang diberikan oleh hakim," sambung Ali.
Baca Juga: Panglima TNI Minta Anak Buahnya Kesampingkan Ego Sektoral saat Amankan KTT ASEAN di Jakarta
"Kenapa? Dalam pertimbangannya hakim juga mengakui dalam persidangan diakui ada perbuatan, masa dibilang kita dimaki-maki disuruh adu panco, kan lucu.”
Ia juga menyayangkan, bahwa tidak ada keadilan yang diberikan terhadap Aditya Hasibuan sebagai terdakwa.
"Artinya hakim harus melihat, bagaimana awal penyebabnya ini, kalo di situ kan udah jelas dalam fakta persidangan, mereka yang menginginkan perbuatan ini, kami minta dibebaskan, tapi hakim juga apa yang jadi tuntutan jaksa dikabulkan hakim dengan putusan seperti itu," ucapnya.
Saat ditanya apakah bakal mengajukan banding atas putusan tersebut, Ali mengatakan, akan mempertimbangkan terlebih dahulu bersama keluarga Aditya Hasibuan.
"Kami masih pikir-pikir dulu, karena dia kan juga punya keluarga, kami punya waktu 7 hari ke depan, apakah menerima atau tidak, kami akan pertimbangkan dulu dengan keluarga," ujarnya.
Baca Juga: Panglima TNI Tegaskan 3 Anggota TNI Pembunuh Imam Masykur akan Dihukum Berat: Tak Ada Impunitas
Selain itu, Ali Pilingan juga mempertanyakan mengenai hukuman restitusi yang dibebankan kepada terdakwa atau keluarganya.
Menurutnya, pertimbangan apa yang dijadikan hakim untuk menghukum terdakwa membebankan membayar restitusi.
"Resitusi ini kan bantuan kepada korban, Adit kan juga korban sebetulnya. Apa pertimbangannya untuk mengajukan resitusi, hingga ada nilai Rp52 juta itu yang ditanggung renteng dengan terdakwa yang satu lagi," ucap Ali.
Sumber : Tribunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.