Ridwan mengatakan, Darmawan adalah seorang residivis pencurian handphone dengan tujuh laporan polisi (LP). Rinciannya, enam LP di Polrestabes Makassar dan satu LP di Polres Pelabuhan Makassar.
"Pelaku ini residivis tahun 2021 pencurian handphone. Adapun pencurian enam LP ini semuanya pencurian handphone,” tutur Ridwan.
“Di antaranya ada viral juga di media, dia pelaku pencurian handphone yang sudah diberitakan di Kota Makassar ini.”
Dia menjelaskan, pelaku diduga tewas saat tiga anggota Jatanras Polrestabes Makassar akan melakukan penangkapan terhadap korban.
Baca Juga: Pria yang Mutilasi Wanita di Klaten Ternyata Residivis Pembunuhan, Pernah Dibui di Nusakambangan
Waktu itu, pelaku saat hendak ditangkap ternyata tengah melakukan pesta minuman keras atau miras. Pelaku pun kemudian melakukan perlawanan terhadap anggota polisi.
Menurut Ridwan, pelaku Darmawan dikenal sangat lihai saat akan ditangkap, sehingga membutuhkan informasi yang tepat dalam mengamankan pelaku.
"Namun korban memberontak saat diringkus. Tiba-tiba pelaku (korban) tidak sadarkan diri, apakah korban langsung tersentak, pingsan kita tidak tahu. Kita lakukan otopsi saja nanti," ujarnya.
"Kita tidak memastikan (bagaimana pelaku meninggal) yang penting anggota saya saat itu dalam melakukan pengamanan. Namun mungkin karena ada perlawanan, sehingga terjadi keributan dan mengakibatkan korban meninggal.”
Tak hanya itu, saat tiga anggota Jantaras meringkus pelaku, kata Ridwan, masyarakat ikut melakukan penyerangan terhadap ketiga anggota tersebut, sehingga anggota berusaha mengamankan dan menyelamatkan diri dari serangan masyarakat.
"Warga menyerang, ada yang melempar, jadi kendaraan anggota tersandera (di TKP)," ujarnya.
Baca Juga: Jelang Timnas Indonesia U23 vs Thailand di Semifinal AFF 2023, Garuda Muda Siap Tampil Maksimal
Terkait dugaan keluarga korban yang mengatakan kemaluan Darmawan diinjak dan beredarnya info jika korban ditembak, Ridwan mengaku belum mengetahuinya, pihaknya mengaku menunggu hasil otopsi dari RS Bhayangkara.
"Untuk sementara luka tembak kita tidak tahu karena saya cuma bisa membawa korban sama tim saya untuk dilakukan otopsi. Supaya hasil otopsi tidak ada yang berandai-andai," kata Ridwan.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.