YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Dua jasad bayi ditemukan di lokasi berbeda di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Jumat (18/8/2023).
Jasad bayi pertama, berjenis kelamin perempuan, ditemukan di bantaran Sungai Code, Kalurahan Prawirodirjan, Kota Yogyakarta, sekitar pukul 13.30 WIB.
Beberapa jam kemudian, jasad bayi perempuan ditemukan di sebuah kebun kosong di wilayah Candiwinangun, Sardonoharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman.
Dilansir Tribunnews.com, Kapolsek Gondomanan Kompol Abdul Jalil SH menjelaskan, jasad bayi pertama yang mengapung di bantaran Sungai Code ditemukan oleh Kabul Budiyono.
Kabul saat itu sedang dalam perjalanan pulang dari setor dagangan makanan ringan dan beristirahat sambil melihat-lihat ke pinggir sungai.
"Sesaat kemudian, pandangan saksi tertuju pada suatu benda seperti bangkai binatang atau kucing, namun setelah dicermati ternyata mayat bayi,” kata Abdul, seperti dilansir Tribunnews.com, Sabtu (19/8/2023).
Kabul lantas memberitahukan temuan ini kepada warga lainnya, yang kemudian datang ke lokasi untuk memastikan benda yang ditemukan adalah mayat bayi.
Setelah mendapat informasi tersebut, warga segera menghubungi Polsek Gondomanan.
Petugas polsek kemudian datang ke lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Setelah dilakukan pemeriksaan, hasilnya mayat tersebut berjenis kelamin perempuan," ungkapnya.
Baca Juga: KPAI Segera Panggil Pihak Kepolisian dan Rumah Sakit untuk Selesaikan Kasus Bayi Tertukar di Bogor
Berdasarkan kondisi jasad bayi tersebut, pihak kepolisian bersama tim identifikasi memperkirakan bayi perempuan nahas tersebut sudah meninggal dua hari yang lalu.
"Bayi diperkirakan kurang lebih sudah dua hari. Mayat bayi selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara," ujar Abdul.
Saat ditemukan, posisi bayi itu dalam keadaan tengkurap dengan plasenta atau ari-ari tersangkut di ranting pohon.
Tak hanya di Kota Yogyakarta, penemuan jasad bayi juga terjadi di Ngaglik, Kabupaten Sleman, pada hari yang sama.
Ketika ditemukan, jenazah bayi perempuan itu sudah dalam kondisi membusuk. Saat ini, pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan terkait kejadian ini.
Kapolsek Ngaglik Kompol Anjar Istriani melalui Panit Reskrim Polsek Ngaglik Ipda Ys Udin Afriyanto menjelaskan, mayat bayi perempuan ini pertama kali ditemukan oleh seorang pencari burung pada Jumat (18/8/2023) sore.
Sekitar pukul 14.00 WIB, saksi yang tengah mencari burung menginjak tanah yang ambles di sebuah kebun kosong.
Tertarik dengan hal tersebut, saksi lalu mengajak seorang temannya untuk melihat dan menggali isi tanah yang ambles itu.
Baca Juga: Soal Kasus Bayi Tertukar di Bogor: Ibu Siti Minta 3 Hal, KPAI Janji Lakukan Langkah Jangka Pendek
"Saat digali terlihat kain putih dan basah. Karena curiga, (tanah) digali hingga sekitar 30 sentimeter dan terlihat kaki anak kecil," kata Anjar, Sabtu (19/72/2023).
Kemudian temuan ini pun dilaporkan kepada warga lainnya dan pihak kepolisian.
Setelah menerima laporan tersebut, petugas segera mendatangi tempat kejadian bersama petugas dari Puskemas Ngaglik 1.
Setelah diperiksa seorang dokter, diketahui jenazah bayi tersebut berjenis kelamin perempuan.
Bayi tersebut diduga lahir prematur, dengan panjang sekitar 42 sentimeter. Meskipun lahir prematur, tubuhnya lengkap dan diduga lahir pada usia kandungan sekitar 7 bulan.
Hasil pemeriksaan medis juga mengindikasikan bayi yang ditemukan tanpa ari-ari ini sudah meninggal dunia sekitar 3 hari sebelum ditemukan.
Di tempat terpisah, Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Made Wira Suhendra mengatakan pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan di tempat kejadian.
Setelah proses olah TKP selesai, jenazah bayi kemudian dibawa ke RS Bhayangkara untuk pemeriksaan lebih lanjut. Saat ini, polisi masih terus melakukan penyelidikan terkait kejadian ini.
"Betul terkait hal ini, masih dalam proses penyelidikan," ujarnya.
Baca Juga: Kasus Bayi Tertukar Terus Berlanjut, Tes DNA akan Dilakukan Pekan Depan
Sumber : Tribunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.