Selain itu, mereka juga membawa senjata tajam saat menyatroni kantor Distrik Kramamongga pada Selasa (15/8/2023) malam sekira pukul 19.30 WIT.
Puluhan pelaku kemudian melakukan perusakan fasilitas kantor, menganiaya Kepala Distrik Kramamongga hingga tewas, dan membakar satu unit dump truck yang terparkir di depan kantor distrik.
Baca Juga: TNI Tak akan Serang KKB untuk Bebaskan Pilot Susi Air, Panglima Yudo Margono Ungkap Alasannya
Setelah itu, para pelaku membakar panggung peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia dan gedung SMP Negeri 4 Kramamongga.
"Pelaku juga merusak satu mobil pikap, dua motor, dan satu dump truck milik masyarakat yang melintas di depan SMP 4 Kramamongga," tambah Adam.
Ia menjelaskan, personel Polres Fakfak langsung mengevakuasi masyarakat Distrik Kramamongga ke Gereja Katolik Santo Petrus, dan menutup akses jalan batas kota di Distrik Bomberay.
Penutupan akses jalan tersebut, kata Adam, dilakukan untuk memudahkan aparat kepolisian mengidentifikasi dan menangkap puluhan pelaku yang telah melakukan pembakaran dan penganiayaan hingga mengakibatkan seorang warga meninggal dunia.
"Korban kepala distrik sempat mendapat perawatan medis di RSUD Fakfak, namun nyawanya tidak terlolong," ucap Adam.
Baca Juga: Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 di Bekasi Simpan Senjata di Lemari Ruang Depan hingga Dapur
Lebih lanjut, Adam mengimbau seluruh komponen masyarakat di Kabupaten Fakfak tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu liar yang sengaja disebarluaskan oknum tertentu.
Aparat kepolisian membutuhkan dukungan informasi dari masyarakat apabila mengetahui identitas dan keberadaan para pelaku sehingga pengungkapan kasus berjalan maksimal.
"Percayakan kasus ini kepada aparat keamanan. Jangan takut lapor kalau tahu lokasi pelaku, polisi jamin kerahasiaan identitas pelapor," tutur Adam.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.