“Aparat melakukan razia serta mengevakuasi warga setempat ke Gereja Katolik Santo Petrus Distrik Kramamongga.”
Lebih lanjut, ia meminta masyarakat untuk menyerahkan kasus pembarakan dan pembunuhan itu kepada pihak berwajib.
Kombes Adam pun berharap masyarakat tidak terprovokasi oleh tindakan oknum-oknum yang ingin mengganggu situasi keamanan di Fakfak.
Baca Juga: Panglima Tegaskan TNI Tak Ikut Negosiasi dengan KKB soal Pembebasan Pilot Susi Air, Ini Alasannya
”Kami berharap masyarakat turut melapor kepada pihak kepolisian terdekat jika mendapatkan informasi terkait keberadaan para pelaku. Identitas pelapor akan dirahasiakan. Ini agar kami bisa menghentikan para pelaku,” ucapnya.
Terpisah, Bupati Fakfak Untung Tamsil menyampaikan rasa dukacita yang mendalam setelah mengetahui Kepala Distrik Kramamongga Darson Hegemur tewas.
Untung berharap masyarakat Fakfak tetap tenang dan menyerahkan penanganan peristiwa tersebut kepada aparat TNI-Polri.
Sementara itu Juru Bicara Jaringan Damai Papua Yan Christian Warinussy menilai, tindakan para pelaku sangat brutal dan merupakan tindakan kriminal.
Yan Christian menegaskan Polda Papua Barat harus segera melakukan penindakan untuk menghentikan aksi para pelaku penyerangan tersebut.
”Kami menyampaikan rasa prihatin akan aksi penyerangan warga dan pembakaran fasilitas publik di Distrik Kramamongga. Perbuatan para pelaku berdampak masyarakat kehilangan akses untuk mendapatkan pelayanan publik,” ucap Yan.
Baca Juga: KKB Dilaporkan Rampas Senjata Api Milik Polsek Homeyo hingga Tembaki Markas TNI
Sementara itu, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka atau OPM, Sebby Sambom, mengakui pihaknya yang melakukan aksi penyerangan warga dan pembakaran kantor Distrik Kramamongga.
“Aksi ini merupakan penolakan terhadap segala program Pemerintah Indonesia di wilayah Papua,” ujar Sebby.
Sumber : Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.