Berkaitan dengan banyaknya buaya tersebut, pembudidaya rumput laut di daerah itu membuat surat terbuka untuk pemerintah derah, dan mengunggahnya di Facebook.
Mereka berharap Pemda Nunukan bisa memberi jaminan keamanan dan segera melakukan tindakan terhadap potensi ancaman predator ganas perairan tersebut.
Berikut isi surat yang diunggah oleh akun FB Ilyas Ali:
“Surat terbuka kami sampaikan kepada Pemerintah Daerah Nunukan, mengingat kami hanya petani rumput laut, yang punya keterbatasan dalam membuat konsep surat, untuk ditujukan ke instansi terkait.
Dimohon kepada Pemerintah Daerah, melalui Dinas Perikanan dan Kelautan, sekiranya bisa berkoordinasi dengan Balai BKSDA konservasi satwa, agar kiranya bisa membantu kami sebagai warga pesisir, khususnya daerah Pangkalan, yang sebagian warganya beraktivitas dan bekerja di laut.
Bisa menangani kemunculan buaya yang sering lalu-lalang di bawah rumah warga dan jemuran petani rumput laut, sebelum terjadinya korban, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Yang dulunya masih berukuran kecil, namun hingga sekarang sudah berukuran panjang 3 meter.
Meskipun sebagian warga merasa hidup berdampingan dan bersahabat dengan buaya, namun insting berburu sang predator siapa yang tau? Kapan ia bersikap agresif dan kapan ia jinak.
Hingga sebagian warga takut dan membatasi aktifitasnya di laut, seperti mengesek (cuci tali rumput laut) dan membersihkan perahu.
Meskipun kategori hewan reptil ini dilindungi, kami juga tiada daya dan upaya untuk menindaki atau menyingkirkannya, selain mengharap dari tindakan instansi terkait.
Baca Juga: Etape Pertama Cycling de Jabar Selesai di Rancabuaya, Peserta Siap Lanjutkan Etape Kedua!
Mengingat kami juga kerja di lautan, jauhkanlah bala’ buat semua petani rumput laut Nunukan.
Sekiranya bisa memindahkan ke habitat yang ada, atau membuatkan semacam penangkaran buaya. Tentu untuk menjaga keberlangsungan hidup sang buaya, dan juga bisa menjadi objek wisata, di penangkarannya bagi warga, tanpa menjadi ancaman bagi warga pesisir, Terima kasih’.
Seorang tokoh masyarakat di pesisir Mamolok, Nunukan, Kamaruddin menuturkan, kemunculan buaya yang sering terjadi memang menjadi kekhawatiran tersendiri.
"Bukan kecil yang muncul, besar-besar dan walaupun seakan jinak, tentu saja tetap bahaya. Jadi keberadaan buaya di perairan Nunukan, menjadi keresahan bersama,” kata Kamaruddin.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.