Hingga hari kelima pada Minggu, tim SAR belum bisa masuk ke lubang galian yang dalamnya mencapai puluhan meter. Pasalnya, lubang tersebut sangat sempit dan dipenuhi dengan air.
Menurut Adah, masuk ke dalam lubang saat debit air tinggi justru dapat membahayakan penyelamat. Pihaknya juga perlu memperhatikan keselamatan timnya.
“Kalau mau masuk membahayakan penolong, maka perlu diperhatikan safety-nya.”
Tim SAR sendiri sempat mencoba masuk ke dalam lubang Dondong yang letaknya bersebelahan dengan lubang Bogor, lokasi terjebaknya delapan penambang. Lubang Dondong dipilih karena air sempat surut.
Sayangnya, upaya tersebut tak berhasil karena air kembali naik dengan cepat.
“Baru mau mencoba memasukkan pompa, air keluar begitu deras. Daripada membahayakan, kami cepat keluar, airnya deras sekali,” cerita Adah, seperti dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Penantian Keluarga Korban yang Terjebak di Tambang Emas Banyumas: Apapun Keadaannya, Pulanglah...
Diberitakan sebelumnya, delapan penambang terjebak di lubang tambang emas di Banyumas, Selasa (25/7/2023). Mereka terjebak karena ada kebocoran air yang cukup deras hingga menggenangi lubang.
Proses evakuasi delapan penambang emas akan berlangsung selama tujuh hari. Pihak keluarga pun sudah ikhlas apabila evakuasi tetap nihil hingga hari ketujuh nanti.
“Kami sudah mengikhlaskan ketika tidak bisa terangkat (dievakuasi),” ujar Kepala Desa Kiarasari, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Ahyar Suryadi, mewakili keluarga korban.
Sumber : Kompas.com, Tribun Banyumas
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.