JAKARTA, KOMPAS.TV - Mimpi Pemerintah Kota Bogor untuk mempunyai Stasiun LRT di wilayahnya nampaknya masih jauh terwujud. Saat ini, LRT Jabodebek baru sampai Stasiun Harjamukti, Depok yang juga beririsan dengan kawasan Cibubur, Jakarta Timur.
Saat ini, Pemkot Bogor baru bisa menyediakan bus pengumpan berupa Biskita Transpakuan, yang mengakut penumpang dari Bogor ke Stasiun Harjamukti. Layanan itu diluncurkan dan mulai diujicoba pada Senin (24/7/2023) lalu.
Direktur Utama (Dirut) Perumda Trans Pakuan Kota Bogor Rachma Nissa Fadliya mengatakan, layanan uji coba tersebut berlaku dari 24 Juli-4 Agustus 2023. Selama masa uji coba, hanya ada dua unit bus transpakuan yang dioperasionalkan.
"Karena segmentasi kita adalah pekerja jadi waktu operasionalnya itu dari hari Senin sampai Jumat. Pagi berangkat dari Bogor, sore berangkat dari Jakarta," kata Rachma seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (26/7/2023).
Warga Bogor yang mau ke Harjamukti, bisa naik Biskita dari Baranangsiang dan Terminal Bubulak. Tarif yang dikenakan selama masa uji coba feeder LRT Jabodebek ini sebesar Rp 15.000.
Baca Juga: Bima Arya Sebut Kota Bogor Akan Bebas Angkot Mulai Desember 2023: Angkotnya Minggir
Sedangkan jika sudah beroperasi normal pada 7 Agustus, tarifnya jadi Rp25.000. Pada tahap awal, pembayaran Biskita hanya bisa pakai QRIS.
"Kita akan operasional resmi di tanggal 7 Agustus 2023. Kita juga akan lihat animo masyarakat selama masa uji coba ini seperti apa. Rencananya ada lima unit bus yang disiapkan," ujar Rachma.
Di kesempatan terpisah, Wali Kota Bogor Bima Arya mengungkap, tadinya jalur LRT akan dibangun sampai Bogor. Pihaknya sudah menyediakan lahan di dekat Terminal Baranangsiang.
Kehadiran Biskita Transpakuan tadinya juga sebagai persiapan menyambut stasiun LRT di Bogor. Bima juga berencana menghadirkan trem sebagai transportasi dari dan menuji Stasiun LRT Baranangsiang.
Namun, banyaknya kendala yang ada di Bogor, membuat pembangunan LRT berhenti di Harjamukti saat ini. Di antaranya, adalah masalah pembebasan lahan untuk stasiun dan masih banyaknya angkot di Bogor.
Baca Juga: Tenaga Ahli China Latih Petugas Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Ini Kondisi Darurat yang Disimulasikan
Oleh karena itu, Bima terus berupaya mengurangi jumlah angkot dan manargetkan Bogor akan benar-benar bebas angkot di Desember 2023. Untuk jangka pendek, Biskita menjadi feeder untuk Stasiun LRT Harjamukti.
"Kita baru launching kemarin, ada unit khusus dari Trans Pakuan yang nyambung ke Depok, ke Harjamukti. Ini dalam rangka menyambut itu juga yang keretanya belum datang, tapi kita sudah menyusul duluan, pakai Bus Trans Pakuan," kata Bima usai menghadiri sebuah acara di Jakarta, Kamis (27/7).
"Makanya kita buat konversi angkot jadi bus, makanya kita desain trem ini dalam rangka menyambut LRT. Kalau 45 menit dari Baranangsiang dan Dukuh Atas, berarti kita harus siap untuk bangun sarana TOD-nya,” ujarnya.
Ia mengungkap, Presiden Jokowi sudah memberi arahan agar LRT bisa sampai Bogor. Adapun saat ini LRT baru sampai Harjamukti, Depok, yang berbatasan dengan Cibubur, Jakarta Timur.
"LRT akan masuk ke Kota Bogor tadinya. Presiden optimis akan tembus. Tapi, banyak dinamika yang berkembang sehingga agak tertunda. Bahaya kalo LRT tembus sedangkan kita ga siap terintegrasi akan terjadi persoalan persoalan," ungkapnya.
Baca Juga: Ini Kelompok Masyarakat yang Boleh dan Tidak Boleh Konsumsi LPG 3 Kg Bersubsidi
"Kalau angkotnya enggak berkurang, kalau tidak ada moda yang menyambungkan akan ribet," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan LRT Jabodebek akan berlanjut sampai Bogor dan Karawang. Hal itu sesuai instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Berkait dengan Bogor kita memang lagi melakukan studi berkaitan dengan (pembangunan fasilitas LRT) itu, kami mendapat instruksi dari bapak presiden bahwa ini harus sampai Bogor," kata Budi kepada para jurnalis di Stasiun LRT Halim, Jakarta Timur, Rabu (28/6/2023).
Saat ini, LRT Jabodebek stasiun terjauh ke arah Bogor baru sampai Harjamukti Depok, sedangkan yang ke arah Bekasi titik terjauhnya adalah Jatimulya.
"Bahkan yang Bekasi pun harus sampai Karawang. Artinya jumlah penumpang yang akan diangkut akan lebih masif dan akan juga mengurangi kemacetan Jakarta dan mengurangi polusi," ujar Budi.
Baca Juga: Update Kelangkaan Gas Melon, Pertamina Tambah 700.000 Tabung LPG 3 Kg ke Daerah Alami Kekurangan
Budi menjelaskan, LRT Jabodebek akan mampu mengangkut 500.000 penumpang per hari.
"Dari diskusi kami tadi, LRT Jabodebek akan mengangkut 500.000 penumpang per hari. Artinya KRL dan MRT akan memiliki jumlah penumpang 1,7 juta, insyaallah ini mendekati 50 persen perjalanan yang akan terjadi," ujarnya.
Ia mengungkapkan, perjalanan dari Stasiun LRT Dukuh Atas sampai ke Stasiun LRT Jatimulya menempuh waktu 39 menit, lebih cepat dibandingkan perjalanan normal menggunakan tol selama sekitar dua jam.
"Berarti ini memangkas waktu menjadi sepertiganya, angka yang signifikan," ucapnya.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.