SEMARANG, KOMPAS.TV - Seorang pemuda bernama Eko Ahmat Ariyadi (27) tewas setelah menjadi korban dugaan penganiayaan 13 orang di Meteseh, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Peristiwa dugaan penganiayaan tersebut terjadi pada Minggu (23/7/2023), yang berawal dari kesalahpahaman unggahan status WhatsApp.
Korban meninggal dunia dengan 14 luka tusukan di tubuhnya, setelah warga Klipang, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang itu dihajar menggunakan paving oleh 13 terduga pelaku.
Dari 13 terduga pelaku, tujuh di antaranya sudah ditangkap sementara enam lainnya masih buron.
Beberapa dari ketujuh orang tersebut adalah M Abdul Muis alias Boges (23), Nicko Jaisy Maisa alias Bagas (24), Luluk Arfian alias Royan (19), Andre William (20).
Menurut pengakuan pelaku, peristiwa itu berawal dari status WhatsApp milik Saiq, yang menyindir rekannya bernama Ayub atau saksi 2.
Baca Juga: Sopir Truk Tangki di Semarang Tersangka Kecelakaan, Terancam 6 Tahun Penjara
Namun justru rekannya yang lain bernama Andre yang tersinggung pada unggahan status Saiq.
“Kalau enggak mau kumpul lagi ya dianggap apa, saya nyindir gerombolannya Ayub. Dikira Andre, saya nyindir dia, terus tak jelaskan dan ngajak ketemu Ayub di Taman Meteseh, mau ngelihatin aja (klarifikasi),” tutur Saiq.
Sementara, menurut Andre, dirinya tersinggung dan tidak percaya bahwa Saiq menyindir Ayub.
“Saya kan enggak pernah main, dia buat status gitu kan saya, kan saya tersinggung sama Saiq. Terus karena saya enggak percaya, Saiq ngajak ke Taman Meteseh nyari Ayub,” kata Andre, dikutip Kompas.com.
Setibanya di Taman Meteseh, saksi 2 yakni Ayub sudah pulang terlebih dahulu.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.