KEDIRI, KOMPAS.TV - Seorang pria ditemukan tewas tergantung di rumahnya di Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, jelang pernikahan putrinya.
Jasad SJ (51) ditemukan pada Selasa (11/7/2023) oleh F, anaknya yang masih duduk di kelas 4 sekolah dasar (SD).
SJ ditemukan tewas sehari sebelum pernikahan anak perempuannya, RDS (17). SJ diduga mengakhiri hidupnya karena merasa terbebani dengan biaya pernikahan anaknya.
Kapolsek Semen Polres Kediri Kota AKP Ni Ketut Suwarningsih menjelaskan kronologi gantung diri yang dilakukan SJ.
Dari informasi yang didapatkan, SJ disebut baru saja pulang dari Kalimatan setelah bekerja sebagai buruh bangunan sekitar sebulan lalu.
SJ disebut bekerja di Kalimantan selama dua bulan, ia pulang karena ada hajatan pernikahan anaknya. Menurut polisi, SJ memiliki banyak utang.
“Korban sebelumnya mempunyai hutang yang banyak, untuk melangsungkan pernikahan anaknya, istri korban meminta hajatannya dimeriahkan, akhirnya mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri,” kata AKP Ni Ketut, Selasa, dikutip dari laman kedirikota.jatim.polri.go.id.
Baca Juga: Penemuan Mayat dalam Karung di Kediri: Polisi Dalami Kemungkinan Adanya Pemerkosaan
Menurut Ni Ketut, F menemukan jasad ayahnya tergantung sekitar pukul 07.00 WIB. F lalu menyampaikan kepada kakaknya, R, bahwa sang ayah tidur dengan posisi sambil tergantung.
Mengetahui hal tersebut, R menyampaikan kepada ibunya dan langsung meminta pertolongan ke tetangga atas nama Sukari.
“Seketika langsung datang menurunkan korban yang sudah dalam posisi tergantung menggunakan kain sarung warna hijau.”
“Setelah berhasil diturunkan, korban ditidurkan di atas tempat tidur dengan kondisi lemas serta akhirnya meninggal. Kemudian kejadian tersebut dilaporkan ke Bhabinkamtibmas Bripka Kadek S,” tambah AKP Ni Ketut.
Setelah menerima laporan, polisi melakukan olah TKP dan menghubungi SPKT Polres Kediri Kota serta menghubungi petugas kesehatan dari Puskesmas Semen.
Baca Juga: Warga Kediri Temukan Mayat Terbungkus Karung di Areal Lahan Jagung
“Tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. Pada korban keluar air mani dan kotoran. Kondisi tubuh masih lemas belum ada kaku mayat ataupun lebam, kematian perkiraan 1-4 jam.”
Akibat peristiwa tersebut, pernikahan RDS dan pasangannya, dipercepat menjadi Selasa, hari ketika SJ ditemukan gantung diri dan meninggal.
"Harusnya pernikahannya besok (Rabu, 12/7), tapi karena ada peristiwa ini akad nikah dimajukan di depan jenazah ayahnya," kata Ni Ketut.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Gunakan juga layanan tersebut untuk membantu teman atau keluarga yang berkeinginan untuk bunuh diri.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.