Kompas TV regional jabodetabek

Fakta Rumah Ngadenin di Bekasi yang Aksesnya Tertutup Tembok Hotel 15 Meter, Masuk Rumah Lewat Got

Kompas.tv - 11 Juli 2023, 00:59 WIB
fakta-rumah-ngadenin-di-bekasi-yang-aksesnya-tertutup-tembok-hotel-15-meter-masuk-rumah-lewat-got
Rumah Ngadenin (63) di Jalan Raya Jatiwaringin, RT 03 RW 04, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, yang akses keluar masuk rumah telah ditutup tembok hotel setinggi 15 meter. (Sumber: Kompas.com/Firda Janati)
Penulis : Gilang Romadhan | Editor : Vyara Lestari

Selang beberapa tahun kemudian, tetangga Ngadenin menjual lahannya ke pengusaha hotel. Ngadenin lalu dipaksa dengan ancaman apabila tidak menjual lahan kepada pengusaha hotel. Tak punya kuasa, Ngadenin akhirnya menyerah.

"Saya ditakut-takuti kalau enggak mau jual ke dia (pemilik hotel), nanti saya ditakut-takuti akan dikurung, ditutup (akses jalan) akhirnya saya nyerah," tutur Ngadenin melansir Kompas.com. 


Baca Juga: Arus Balik Libur Panjang: Tol Jagorawi, Tol Bekasi, Tol Tangerang Arah Jakarta Dipadati Kendaraan

"Ditawar harganya sangat sangat rendah, tidak sesuai kalau buat beli rumah pengganti enggak dapet, setengah saja enggak dapat," kata dia.

Ngadenin mengungsi

Repotnya akses menuju rumah lantaran tertutup tembok hotel membuat Ngadenin dan istri mengungsi. 

Ngadenin dan istri memilih mengungsi di warung tempatnya berjualan sate dan tongseng.

Baca Juga: Orang Tua Siswi SMP di Bekasi yang Jadi Korban Pencabulan Mengamuk di Persidangan 

Sementara itu, kelima anak Ngadenin memilih menyewa kos-kosan, lantaran warung tersebut tidak muat ditempati tujuh orang. 

"Sudah kelelahan kalau mau pulang. Got ini kalau menurut saya kan rawan, ada paku, dan beling, kawat nonjol begitu," papar Ngadenin.

"Akhirnya saya memutuskan untuk tidur (tinggal) di warung," sambung Ngadenin.

Tiga rumah lainnya terdampak

Selain Ngadenin, dua rumah tetangganya juga memiliki nasib serupa. Tetapi, satu di antaranya, milik Pak Marno, telah dijual ke pihak hotel. 

Untuk saat ini, yang masih bertahan hanya Ngadenin dan Peni. Meski demikian, keduanya sudah tidak menempati rumah tersebut, karena sudah tidak layak huni. 

"Tadinya ada tiga rumah, tapi sekarang hanya sisa dua, rumah saya dan Bu Peni. Rumah Pak Marno sudah dijual," kata Ngadenin.

 

 




Sumber : Kompas TV/Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x