Salah satu tetangga dari pelaku dan korban, Ruswanto, mengungkapkan bahwa pasangan suami istri itu sering cekcok sebelum insiden pembakaran.
Menurutnya, US dan WR seringkalo adu mulut karena ada faktor kecemburuan.
"Sorenya dengar ribut-ribut. Memang dari sebelum-sebelumnya juga sering ada keributan, faktornya kayaknya cemburu," kata Ruswanto dikutip dri Tribun Jakarta, Minggu (2/7/2023).
Setelah terjadi cekcok di hari Rabu (28/6/2023) itu, pelaku US kemudian pergi ke kios BBM eceran untuk membeli bensin.
Ruswanto sendiri sempat heran karena sepengetahuanya, US tidak memiliki kendaraan di kontrakannya.
"Curiga sih enggak, bertanya-tanya saja buat apa," ujar Ruswanto.
Ia juga mengungkapkan, US adalah sosok yang ringan tangan terhadap istrinya dan sering melakukan pemukulan.
"Kalau suaminya itu memang ringan tangan, memang kalau lagi ribut suka mukul," kata dia.
Sementara saat terjadinya peristiwa pembakaran, Ruswanto sempat melihat anak pelaku yang perempuan keluar dari kontrakan dan menceburkan diri ke got.
"Pas sudah kejadian kebakaran anak yang cewek (keluar kontrakan langsung) menceburkan diri ke got, karena kan ada air biar padam," bebernya.
Baca Juga: Dikecam Hingga Diancam Dibunuh, Pelaku Pembakaran Al-Quran di Swedia Membela Diri
Ruswanto juga menuturkan, setelah terjadi peristiwa pembakaran, US yang juga mengalami luka bakar karena ikut menyiramkan bensin di tubuhnya sempat memukul istrinya.
"Waktu itu suaminya sempat gampar istrinya juga, tubuhnya juga sudah pada luka, lecet, itu pas kejadian kebakaran," kata Ruswanto.
Awalnya warga sempat mengira memang terjadi kebakaran karena pelaku yang juga ikut mengalami luka bakar.
Akan tetapi, pengakuan WR mengungkapkan bahwa ia dan anak-anaknya disiram bensin kemudian disulut dengan api oleh suaminya.
"Istrinya saya tanya katanya disiram bensin, kan lagi pada mainan handphone tiduran. Cekcok langsung disiramlah bensin, langsung dinyalakan apinya," jelas Ruswanto.
Akibat insiden ini, WR dan dua anaknya mengalami luka bakar pada sejumlah bagian tubuh dengan tingkat luka bakar di atas 55 persen.
“Ibunya luka bakar 55 persen, anaknya juga mengalami luka bakar di atas 55 persen," terang Iptu Sri Yatmini.
Saat ini, WR dan salah seorang anaknya harus menjalani perawatan lebih lanjut di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat. Sementara, satu anak lainnya diketahui dirawat di RS Islam Sukapura, Jakarta Utara.
“Tapi nanti kita mau upaya supaya perawatan korban bisa jadi satu di RSUD Tarakan,” imbuhnya.
Baca Juga: Sakit Hati Dirundung, Siswa SMP di Kabupaten Temanggung Bakar Sekolahnya
Sumber : Tribunnews/Tribun Jakarta
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.