JAKARTA, KOMPAS.TV - Kisruh antara pedangdut Dewi Perssik dan Ketua RT di kawasan tempat tinggalnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan bernama Malkan masih berlanjut.
Mediasi antara keduanya pada Kamis (29/6/2023) pun berujung buntu.
Seperti diketahui, proses mediasi terkait polemik sapi kurban Dewi Perssik yang dianggap ditolak oleh Ketua RT di wilayah rumahnhya itu digelar di sebuah masjid di Cilandak.
Pedangdut yang akrab disapa Depe itu datang ditemani sejumlah orang termasuk keponakannya, Rosa Meldianti. Mediasi tersebut juga nampak mendapat pengawalan dari aparat kepolisian setempat.
Saat proses mediasi berlangsung, tensi perbicaraan pun sempat memanas. Di mana Dewi berargumen dengan nada tinggi di hadapan Ketua RT.
Dari laporan jurnalis Kompas TV di lokasi, perempuan 37 tahun ini bahkan sempat menangis saat ditenangkan sejumlah pihak.
"Saya cuma mau mendengar omongan warga, katanya ada yang belum mendapatkan sembako, daging, makanya saya minta tolong sama pak ustaz," kata Dewi kepada sejumlah pihak yang coba menenangkannya.
"Coba kalau bapaknya diperlakukan kaya gitu pak, saya punya niat baik pak, saya tidak ada niat apapun. Saya sudah limat tahun di sini," ujarnya.
Usai mediasi, Dewi Perssik mengungkapkan alasan marah-marah saat mediasi, yakni karena tak terima dibentak oleh orang yang diduga ketua RT 06 Malkan.
"Kenapa tadi saya ikut marah-marah seperti itu, dia ngebentak bentak saya lagi. Ngomong masalah ras lah, 'kita ini orang Betawi'. Nggak ada, mau orang Betawi, Madura, semua sama," kata Dewi.
Baca Juga: Cerita Dewi Perssik saat Sapi Kurbannya Ditolak RT Setempat: Katanya karena Kebanyakan Daging
Dalam kesempatan itu, Dewi juga menceritakan polemiknya dengan Ketua RT tersebut. Ia pun melihat ada salah paham antara ustadz diwilayahnya dengan Ketua RT.
"Miss komunikasi yang saya lihat di sini, ada pak ustaz dan Pak RT yang tidak ada komunikasi, apa yang membuat saya kecewa sikap Pak RT sendiri terhadap ART maupun orang-orang kita," ucapnya.
"Maksud saya, seandainya kecewa, kan sapinya itu bukan untuk saya dan orang lain, semua untuk warga di sini, niat saya baik lho. Tidak ada unsur politik atau apapun," ujarnya.
Ia pun menjelaskan alasan dirinya menitipkan sapi di masjid tersebut, dan tidak meletakkan di rumahnya.
"Saya memang tidak kasih alamat rumah saya, saya kasih alamatnya masjid belakang rumah. Biar nanti berhubungan sama pak ustaz. Itu juga nggak dititip beberapa hari, cuma beberapa jam," ucapnya.
"Bukan karena rumah saya nggak mau kotor. Satu ya saya nggak mau orang tahu alamat saya, dua, cuma ada ART yang nggak ngerti. Akhirnya saya bilang minta tolong sama pak ustaz aja," kata Dewi.
Terkait hasil mediasi, ia menyebut proses tersebut gagal.
"Mediasinya tidak ada titik temu. Tadi berhenti gitu aja," ujarnya.
Baca Juga: Duduk Perkara Polemik Penolakan Sapi Kurban Dewi Perssik, Ketua RT Sebut Tak Pernah Minta Rp100 Juta
Sementara itu, Ketua RT 06 Malkan mengaku tak terpikir untuk melakukan mediasi lanjutan.
Dia juga mengatakan tidak ingin meladeni Dewi Perssik yang sedang emosi.
"Saya enggak pernah terpikir mediasi (lanjutan), karena saya enggak buat statement di media manapun, karena saya enggak mau ngelawan orang yang lagi emosi," ungkap dia, dikutip dari Wartakotalive.com.
Sementara terkait tudingan penolakan sapi Dewi Perssik dan uang pungutan Rp100 juta telah dibantah Ketua RT bernama Malkan tersebut.
"Tidak ada penolakan. Saya enggak pernah tahu (sapi) itu dititipkan atau tidak. Yang jelas saya menerima itu katanya dari seorang ustaz, bilangnya ibu Dewi mau kurban di masjid ini. Setelah saya terima jam 10.00 WIB, tiba-tiba jam 1 atau jam 2 siang, ART dia (Dewi Perssik) mau ambil sapi itu," kata Malkan.
Lebih lanjut, Malkan merasa keberatan saat sapi milik Dewi Perssik yang hendak diambil kembali dititipkan kepadanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengklarifikasi kata 'lepas' yang dilontarkan saat itu bermakna lepas tanggung jawab, bukan akan melepaskan sapi milik Dewi.
Sementara terkait uang Rp100 juta ia menyebut bahwa ART Dewi telah mengakui tidak pernah ada permintaan uang pungutan tersebut.
"ART yang menjadi sumber informasi dari Bu Dewi telah mengakui bahwa saya tidak pernah meminta uang Rp 100 juta sebagai pungli jika sapi itu diambil kembali," ujarnya dikutip dari Tribunnews.
Sumber : Kompas TV/Wata Kota/Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.