Kompas TV regional jabodetabek

Cerita Ibu di Jaktim yang Tanya Perkembangan Kasus Pemerkosaan Anaknya Malah Dimarahi Polisi

Kompas.tv - 15 Juni 2023, 10:53 WIB
cerita-ibu-di-jaktim-yang-tanya-perkembangan-kasus-pemerkosaan-anaknya-malah-dimarahi-polisi
Ilustrasi polisi (Sumber: Tribunnews.com)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang ibu bernama FRD (32) mengaku sempat dimarahi oleh seorang anggota polisi di Polres Metro Jakarta Timur ketika menanyakan perkembangan kasus pemerkosaan yang menimpa anaknya.

Diketahui, anak FRD berinisial NHR (9) menjadi korban pemerkosaan oleh tetangganya berinisial UH (65). Adapun pemerkosaan yang menimpa anaknya itu terjadi sebanyak lima kali sepanjang 2021-2022.

FRD menjelaskan dirinya sempat dipanggil oleh polisi yang menjabat sebagai kepala unit atau Kanit. Dia mengaku ditanya oleh polisi itu sudah lapor ke mana saja terkait kasus pemerkosaan yang menimpa anaknya.

Baca Juga: Pelaku ke-11 yang Buron dalam Kasus Pemerkosaan Anak di Parigi Moutong Ditangkap di Kendari

“Saya sempat dipanggil Kanit (kepala unit). Saya dimarahin dan diomelin, (ditanya) sudah laporan ke mana saja karena katanya ada tiga orang sudah telepon dia," kata FRD dikutip dari Kompas.com, Rabu (14/6/2023).

Dia melanjutkan bahwa dirinya tidak pernah melaporkan atau membicarakan laporan soal kasus pemerkosaan anaknya ke pihak mana pun.

Pihak kepolisian itu menegur FRD agar tidak melapor ke mana pun soal kasus pemerkosaan anaknya. FRD diminta untuk mempercayakan penanganan kasus pemerkosaan anaknya itu kepada pihak mereka.

"Memang enggak dibentak, tapi nadanya kayak lagi marah. Ini habis Lebaran kalau enggak salah. Polres bilang suruh sabar, masalah kayak begini enggak satu sampai dua bulan selesai," ujar dia.

Lebih lanjut, FRD mengaku bingung dengan sikap pihak kepolisian yang tidak kunjung menangkap pelaku pemerkosaan anaknya. 

Padahal, lanjut FRD, pelaku sudah mengakui perbuatannya memerkosa korban sebanyak lima kali. Pengakuan pelaku UH itu bahkan disampaikan di hadapan warga, sudah banyak saksinya, termasuk ketua RT. 

Baca Juga: Polisi: Pembunuh Siswi SMP di Mojokerto Diduga Perkosa Mayat Korban Sebelum Membuang Jasadnya

"Yang saya bingung, pelaku enggak langsung ditahan pas jujur di Pak RT. Pas lapor ke polisi kenapa enggak langsung ditangkap, kan udah ada korban dan saksi. Saksi yang dengar keterangan UH pas di rumah RT juga banyak," ucapnya.

FRD menambahkan, bahwa korban dan beberapa saksi juga sudah dipanggil beberapa kali untuk diperiksa sejak laporan polisi dibuat. 

Adapun laporan itu teregistrasi dengan nomor LP/B/621/III/2023/SPKT/POLRES METRO JAKARTA TIMUR/POLDA METRO JAYA 7 Maret 2023.

Sementara pelaku UH, kata dia, baru dipanggil sekali pada April. Ia pun hingga kini belum mendengar kabar terbaru soal kelanjutan laporannya itu.

"Pelaku juga sempat masih nyantai-nyantai aja di rumah (sejak dilaporkan). Sekarang ini, dengar-dengar katanya sudah pindah sekeluarga. Enggak ada yang tahu ke daerah mana," ujarnya.

Adapun aksi bejat pelaku UH memerkosa NHR terungkap pada 6 Maret 2023, setelah korban buka suara menceritakan soal pemerkosaan yang dialaminya kepada temannya berinisial DH (12).

Baca Juga: Remaja 15 Tahun di Gorontalo Diperkosa Tujuh Orang, Awalnya Diajak Pacar Pesta Miras

Waktu sedang bermain, korban NHR tiba-tiba mengaku kepada DH pernah diperkosa oleh pelaku UH. DH yang mendapat informasi itu tak tinggal diam, ia melaporkan pengakuan korban kepada AP (15). 

"Dia cerita, 'Aku pernah ditindihin sama kakek-kakek itu sampai dimasukin punyaku'. DH langsung cerita ke ponakan saya, AP," kata FRD.

Hingga akhirnya, kabar pemerkosaan itu pun sampai ke nenek NHR dan keluarga besar. FRD pun menerima telepon dari keluarga yang mengabarkan soal kekerasan seksual yang telah dialami NHR.

Dalam keadaan syok sembari menangis, FRD yang tinggal di Pinang Ranti langsung berangkat ke Lubang Buaya.


"Setelah itu (bertemu dengan keluarga), baru ke Pak RT. Pelaku (UH) dipanggil juga, dan dia mengakui perbuatannya," ucap dia.

Menurut pengakuan UH, NHR diperkosa sebanyak lima kali. Pertama, NHR diperkosa di rumahnya sendiri. Empat kali berikutnya, UH memerkosa NHR di gudang di depan rumahnya.

Baca Juga: Perwira Polisi Perkosa Remaja 15 Tahun di Parimo saat Mabuk, Berawal Minta Carikan HP yang Hilang

NHR nyaris diperkosa kembali oleh pelaku pada Desember 2022. Beruntung, aksi UH digagalkan oleh DH, yang tidak sengaja melihat NHR bersama UH di dalam gudang.




Sumber : Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x