"Karena situasi Yogya sudah kondusif, saya mengimbau warga PSHT di manapun kalian berada itu tidak boleh masuk ke Yogyakarta.”
“Jangan kotori Yogyakarta dengan kegiatan-kegiatan yang tidak diinginkan," tegasnya.
Tri Jaka juga meminta maaf kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan masyarakat Yogyakarta.
"Saya betul-betul minta maaf karena ini di luar kemampuan kami, dan saya sudah berusaha membendung jangan sampai terjadi permasalahan di wilayah hukum Yogyakarta," tandasnya.
Sementara itu, Baskoro, Biro Hukum Suporter PSIM, Brajamusti didampingi Presiden Brajamusti Muslich Thole Burhanudin menyatakan hal yang sama, mereka meminta maaf kepada masyarakat dan warga PSHT.
"Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya khususnya kepada warga Yogyakarta, kepada seluruh warga PSHT. Kami ingin menyampaikan kita semua sudah berdamai, kita sudah sepakat paseduluran sak lawase," ujar Baskoro Biro Hukum Suporter PSIM, Brajamusti di Mapolda DIY.
Dalam kesempatan itu, Baskoro juga meminta agar seluruh Brajamusti 'cooling down'.
"Kami mengimbau kepada rekan-rekan Brajamusti untuk tetap cooling down, tetap kita tenang, tetap kita seduluran dengan PSHT. Bagimanapun juga PSHT adalah Brajamusti, Brajamusti adalah PSHT," ucapnya.
Baca Juga: Polisi Amankan 352 Orang Terlibat Bentrokan Suporter dan Perguruan Silat di Yogyakarta
Sebelumnya, kericuhan antara dua kelompok massa terjadi di Jalan Tamansiswa Kota Yogyakarta, Minggu (4/06/2023) sekitar pukul 19.00 WIB.
Pantauan Kompas.com di sekitar Jalan Tamansiswa Kota Yogyakarta batu-batu, pecahan kaca berserakan di beberapa titik.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) DI Yogyakarta, Irjen Pol Suwondo Nainggolan dan Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Saiful tampak berada di lokasi kejadian menenangkan massa yang terlibat bentrokan.
Ratusan anggota Polisi diterjunkan untuk melerai pertikaian dua kubu tersebut.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.