Rio menambahkan, jika dilihat dari sisi kekuatan kedua kelompok, KKB pimpinan Egianus Kogoya memiliki lebih banyak pengikut dan persenjataan.
Sementara KKB pimpinan Yotam Bugiangge lebih kecil. Namun, kelompok tersebut saat ini juga mencoba membangun hal yang sama dengan merekrut anggota baru dari Yahukimo.
"Kalau persenjataannya Yotam dari dua kali kontak tembak di Nogolait kemarin, yang termonitor oleh personel ada empat pucuk, tapi kita yakin jumlahnya lebih dari itu karena kelompok Yahukimo juga sudah gabung sama mereka," tutur Rio.
Baca Juga: Terungkap, Otak Penyerangan KKB yang Membunuh 11 Warga Sipil di Nduga Ternyata Pecatan TNI
Seperti diketahui, KKB pimpinan Egianus Kogoya melakukan aksi pembakaran pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Paro dan menyandera pilotnya, Philip Mark Merthens, sejak 7 Februari 2023. Sejak saat itu, kelompok tersebut kerap berpindah-pindah.
Kemudian pada 15 April 2023, Egianus Kogoya dan kelompoknya menyerang pos TNI di Distrik Mugi dan mengakibatkan lima personel TNI gugur.
Selain itu, mereka juga merampas 9 pucuk senjata api dan sejumlah amunisi serta beberapa peralatan komunikasi.
Kemudian pada 26 Mei 2023, KKB pimpinan Yotam Bugiangge menembaki rombongan aparat TNI-Polri yang sedang patroli di Kampung Nogolait dan menyebabkan terjadinya kontak tembak.
Aksi yang sama kembali terjadi pada 29 Mei 2023 dan mengakibatkan 162 warga Kampung Nogolait memilih untuk mengamankan diri ke dalam Kota Kenyam.
Baca Juga: 4 Fakta Peristiwa Kontak Tembak Aparat vs KKB di Papua: KKB Dipimpin Mantan Anggota TNI yang Kabur
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.