Total ada 350 murid yang telah melakukan pembayaran dan terkumpul uang sebanyak Rp400 juta.
Namun jelang keberangkatan, pihak sekolah mengabarkan study tour diundur lantaran uang dibawa kabur.
Sebelumnya, Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan SMA Negeri 21 Bandung Lilis Komariah mengatakan pihaknya diduga ditipu oleh salah satu oknum yang bekerja di PT Grand Traveling Indonesia.
Dihubungi terpisah, Jimmi Tanumiharja, salah satu manajer di PT GTI menjelaskan, pihaknya tidak pernah menerima uang transferan dari SMAN 21 Bandung meski sudah menandatangani MoU kerja sama perjalanan study tour ke Yogyakarta.
"Pada waktu MoU tour, telah dijelaskan bahwa untuk pembayaran harus ke rekening perusahaan dan sekolah memberikan tanda jadi ke travel Rp10 juta melalui rekening yang ditunjuk," kata dia.
Namun mendekati hari pelaksanaan, uang sisa pelunasan tidak kunjung masuk ke rekening perusahaan dan PT GTI pun mengira study tour SMAN 21 Bandung batal.
Ternyata belakangan diketahui, pihak SMAN 21 Bandung membayar lewat salah satu karyawan marketing PT Grand Travelling Indonesia berinisial ICL.
Jimmy berharap kasus ini cepat selesai. Dia juga menyayangkan pihak SMAN 21 Bandung berani mentransfer ke ICL.
"Berarti pihak sekolah menyalahi MoU kesepakatan pembayaran dan jumlah uangnya yang juga waktu kami klarifikasi nilainya belum jelas," tuturnya.
Meski study tour SMAN 21 Bandung batal digelar bulan ini, pihak sekolah memastikan siswa akan tetap berangkat ke Yogyakarta bulan depan.
Perjalanan tersebut diagendakan pada 14 Juni-16 Juni 2023 setelah penilaian akhir tahun dan SMAN 21 Bandung tidak akan memungut biaya.
"Anak-anak berangkat, enggak usah bayar lagi," ucap Lilis.
Baca Juga: Satreskrim Polresta Bandung Tangkap Pelaku Pembuat Video Asusila di Ciwidey!
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.