Pasalnya uang untuk berhaji sudah dikumpulkan sejak lama, tetapi gangguan yang dialami BSI membuat biaya pelunasan tidak bisa diketahui statusnya.
"Jadi saya bingung dan panik pak, uang yang dikumpul-kumpul lama untuk pelunasan haji yang sudah disetor, enggak tahu kejelasannya. Apakah sudah masuk ke rekening BSI atau belum. Saya hanya bisa pasrah pak," keluh Andi.
Senada Maemun (58) juga belum bisa mengecek apakah saldo yang dia kirimkan untuk pelunasan haji sudah terbayarkan atau belum. Ia berharap Presiden Joko Widodo bisa mengatasi permasalahan ini.
"Saya transfer pelunasan dari Bank Mandiri ke BSI kemarin untuk pelunasan biaya haji. Saat ini belum bisa dicek manual lewat teller. Panik saya. Tolong bantu kami Pak Jokowi," tuturnya.
Menurut petugas keamanan, layanan ATM baru bisa beroperasi pada hari itu, tetapi transaksi manual melalui teller masih belum dapat dilakukan.
Baca Juga: Repotnya Nasabah Saat BSI Gangguan, Sampai Beralih Buka Rekening Bank Lain
Menteri BUMN Erick Thohir membenarkan gangguan layanan mobile banking BSI disebabkan oleh serangan peretas.
"Saya sudah cek dengan tim kami, memang ada serangan seperti itu," tuturnya, Rabu (10/5) kemarin.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi menjamin bahwa pihaknya terus melakukan proses normalisasi dan bahwa pemulihan layanan sudah mulai berjalan secara bertahap.
Dia menegaskan bahwa dana dan data nasabah tetap aman di BSI.
"Proses normalisasi layanan BSI telah kami lakukan dengan prioritas utama untuk meyakinkan dana dan data nasabah tetap aman di BSI. Saya jamin," ujar Hery dalam keterangannya, Rabu.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.